Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
KETEGANGAN pasca-Perang Dingin antara negara-negara Barat dan Rusia kian meningkat setelah serangan racun terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris.
Para perwakilan Rusia di Amerika Serikat (AS) dan sebaliknya telah mengemasi barang-barang mereka menyusul ultimatum saling usir para diplomat. Di Kedutaan Besar Rusia di Washington, kemarin, sekitar 50 orang yang terdiri atas pria, perempuan, dan anak-anak meninggalkan tempat itu dengan bus berwarna biru menuju Bandara Internasional Dulles.
Secara keseluruhan, sebanyak 171 orang, di antaranya 60 diplomat Rusia yang dituduh AS sebagai mata-mata, serta keluarga mereka dijadwalkan meninggalkan negara itu dengan dua pesawat yang disediakan pemerintah Rusia.
Sementara itu, di Saint Petersburg, Rusia, sejumlah truk bergerak ke depan kantor Konsulat AS saat bendera 'Negeri Paman Sam' itu diturunkan menyusul pengumuman Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tentang penutupan dan pengusiran 60 diplomat AS.
Para para pegawai konsulat diberi tennggat hingga pukul 22.00 waktu setempat untuk angkat kaki. Menurut kantor berita Interfax, tempat itu harus dikosongkan paling lambat akhir April.
Krisis saling usir diplomat secara besar-besaran terjadi setelah Rusia mempermasalahkan Inggris yang semakin memangkas jumlah diplomat mereka. Ingris melakukan itu pascaserangan terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia.
Inggris mengatakan pemerintah 'Negeri Beruang Merah' mendukung serangan racun terhadap Sergei dan Yulia, tetapi disangkal Rusia.
Di lain hal, Rusia telah memberitahukan Inggris agar memulangkan 50 diplomat mereka. Seruan tersebut muncul setelah 23 diplomat Inggris diusir dari negara itu.
Pengusiran diplomat Inggris dinilai sebagai pembalasan Rusia terhadap pengusiran massal staf diplomatik mereka oleh negara-negara sekutu Inggris. Duta Besar Inggris, Laurie Bristow, pada Jumat (30/3) kembali dipanggil dan diberi tahu bahwa London memiliki waktu satu bulan untuk mengurangi jumlah diplomat mereka di Rusia.
Pada Sabtu (31/3), juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, mengatakan Inggris harus mengurangi 50 diplomat mereka. "Kami meminta kesamaan. Inggris memiliki 50 diplomat lebih banyak ketimbang Rusia," kata Zakharova.
Gelombang saling usir diplomat oleh Rusia dan Barat merupakan hubungan terburuk kedua pihak pasca-Perang Dingin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved