Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Ribuan Lampion Ramah Lingkungan Warnai Chiayi

Irene Harty/I-1
15/3/2018 09:21
Ribuan Lampion Ramah Lingkungan Warnai Chiayi
(MI/Irene)

JALAN raya lebar dan bersih di Chiayi, kota yang berjarak 261 km dari Taipei, Taiwan, itu tampak penuh dengan pembatas jalan berwarna kuning bergaris putih serta beberapa petugas keamanan setempat berjaga di sekitarnya. Sinar hangat matahari menemani mereka melakukan pembatasan lalu lintas kendaraan bermotor.

Hari itu tepat 15 hari setelah Tahun Baru Imlek 2569, waktunya warga Tionghoa dan keturunannya merayakan Cap Go Meh, hari terakhir merayakan tahun yang baru.

Taiwan yang berpenduduk kurang lebih 23 juta jiwa itu mengadakan Festival Lampion Taiwan setiap tahun. Seperti yang disaksikan Media Indonesia, rangkaian lampion telah dipasang di lahan seluas 50 hektare di Taiwan National Palace Museum Southern Branch pada Jumat (2/3).

Beragam bentuk dari mulai anjing, sebagai lambang Tahun Baru Imlek, hingga seni kebudayaan dan Taipei 101 ditampilkan di sana. Tak main-main, persiapan membuat lampion dan acaranya telah dilakukan sejak setahun lalu atau Februari 2017.

Seluruh warga pun Taiwan turut berpartisipasi, mulai dari murid-murid sekolah dasar hingga profesional untuk membuat sekitar 6.000 lampion dari beragam bahan yang ramah lingkungan.

Sambil menunggu pembukaan resmi oleh Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen pada pukul 19.00 waktu setempat, belasan pertunjukan kebudayaan dilakukan di panggung bundar di tengah lapangan.

Mulai dari suku asli setempat, Tsou, hingga pertunjukan dari negara-negara tetangga seperti Jepang, Korea Selatan, termasuk Tari Saman dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Taiwan.

"Terima kasih kepada seluruh rakyat yang telah mengajak pengunjung dari negara lain ke Chiayi. Taiwan termasuk Chiayi sekarang telah maju. Salah satunya pada tahun ini rakyat dan pengunjung Taiwan dapat membayar makanan atau minuman di minimarket dengan telepon seluler, tidak perlu cash," ungkapnya.

Setelah menyampaikan pidato singkatnya, Tsai bersiap menekan tombol untuk menyalakan lampion agung yang terbesar dan berbentuk anjing serta anak kecil.

Direktur Jenderal Pariwisata Taiwan, Joe Y Chou mengungkapkan arti dari lampion agung tersebut.

"Dalam simbol Tiongkok, anjing adalah sahabat terbaik manusia yang memiliki makna kesejahteraan dan kemakmuran. Sementara itu anak kecil menjadi simbol keluarga dan harapan. Anjing menjadi teman dan bagian dari keluarga," tutur Joe.

Tidak sama seperti festival sebelumnya, festival lampion kali ini memiliki paduan unsur tradisional dan modern serta menerapkan sistem ramah lingkungan.

Joe pun turut berterima kasih atas subsidi dan kerja sama dari pemerintah setempat serta perusahaan-perusahaan lokal yang telah membantu terselenggaranya festival kebanggaan Taiwan tersebut.

"Festival lampion bukan hanya di Taiwan, tapi tidak perlu keliling dunia karena semuanya dapat dilihat di Taiwan dan kami berharap suatu saat ada kompetisi festival lampion tingkat dunia," tambahnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya