Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Tahanan Antikorupsi Saudi Jadi Subjek Kekerasan Fisik

Haufan Hasyim Salengke
12/3/2018 19:59
Tahanan Antikorupsi Saudi Jadi Subjek Kekerasan Fisik
(Ilustrasi)

PARA figur Arab Saudi terkemuka yang ditahan di Riyadh dalam kampanye antikorupsi, menjadi sasaran tindakan pelecehan dan penganiayaan fisik.

Hal itu diungkapkan harian New York Times, Senin (12/3). Dalam laporan itu digambarkan ketakutan dan ketidakpastian bahkan setelah pembebasan mereka.

Surat kabar tersebut mengatakan setidaknya 17 tahanan dirawat di rumah sakit setelah menghadapi pelecehan. Sementara seorang jenderal Saudi kemudian meninggal dalam tahanan dengan apa yang dikatakan oleh saksi tampaknya mengalami patah leher.

Banyak dari 381 tersangka, termasuk pangeran, menteri dan taipan, tetap di bawah pengawasan militer. "Bahkan beberapa di antaranya telah dipaksa untuk memakai gelang kaki yang melacak gerakan mereka," kata surat kabar tersebut.

Pengungkapan tersebut muncul menjelang kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Mohammed bin Salman ke Amerika Serikat. Ia merupakan inisiator tindakan keras antikorupsi tersebut pada awal November 2017, saat mengonsolidasikan cengkeramannya pada kekuasaan.

Pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk memberikan komentar. Namun New York Times mengutip pemerintah yang menolak klaim penganiayaan tersebut sebagai 'sama sekali tidak benar'.

Para pejabat mengatakan mereka sedang dalam proses memulihkan dana senilai US$107 miliar dalam tindakan keras tersebut, dalam bentuk properti, sekuritas dan uang tunai, yang diserahkan oleh para tersangka sebagai imbalan atas kebebasan mereka.

Para tahanan tersebut termasuk miliarder Pangeran Al-Waleed bin Talal, mantan Kepala Garda Nasional Pangeran Miteb bin Abdullah, pengusaha konstruksi Bakr bin Laden, dan pengusaha media Waleed al-Ibrahim dari jaringan kabel lokal, MBC. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya