Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TIM penyelamat masih terus mencari dan menarik para korban dari reruntuhan bangunan di Kota Hualien, Taiwan, Rabu (7/2), setelah gempa di malam sebelumnya menewaskan setidaknya lima orang dan melukai lebih dari 200 orang. Nasib puluhan orang lainnya masih belum diketahui. Petugas tanggap darurat berfokus pada blok apartemen 12 lantai dan sebuah hotel di dekatnya. Kedua bangunan itu menempel dengan kondisi berbahaya setelah lantai bawah kedua bangunan roboh saat gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter melanda kota wisata yang populer tersebut.
Penyiar TVBS setempat menunjukkan aksi tim penyelamat yang membawa korban yang ditutupi selembar kain putih dari Hotel Marsekal sekitar 14 jam setelah gempa terjadi. Seorang pejalan kaki yang menjadi korban insiden tersebut juga dapat diselamatkan beberapa saat kemudian. Dalam sebuah informasi terkini, badan pemadam kebakaran nasional mengatakan setidaknya lima orang dipastikan tewas dan 247 lainnya cedera di seluruh kota. Namun, jumlah korban bisa meningkat jika tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah.
Ada kekhawatiran serius akan bangunan hunian Yun Tsui yang sangat condong, yang juga menampung sebuah restoran, pertokoan, dan sebuah asrama.
Badan pemadam kebakaran nasional mengatakan keberadaan 88 orang tidak diketahui pada pukul 14.00 (13.00 WIB). Namun, tidak segera diketahui berapa banyak dari mereka yang terjebak di dalam bangunan. Puluhan penduduk dan seekor anjing pug diselamatkan dengan tali dan tangga dari blok apartemen Yun Tsui dalam semalam. Namun, petugas pemadam kebakaran di lokasi tersebut mengatakan setidaknya ada empat mayat yang ditarik keluar dari gedung tersebut. Seorang penduduk lokal yang tinggal di dekat blok apartemen itu mengatakan bagaimana dia menyaksikan blok menara tersebut runtuh sebagian.
“Saya melihat lantai pertama tenggelam ke dalam tanah, lalu semakin tenggelam dan menjadi miring. Lantai empat kini menjadi lantai pertama,” kata Lu Chih-son, 35, yang melihat 20 orang diselamatkan dari bangunan tersebut. “Keluarga saya tidak terluka, tapi tetangga terluka di kepala mereka. Kami tidak berani pulang sekarang. Ada banyak gempa susulan dan kami khawatir rumah tersebut rusak,” imbuhnya. Chen Chih-wei, 80, mengatakan dia sedang tidur di apartemennya di lantai paling atas saat gempa tersebut terjadi. “Tempat tidur saya benar-benar vertikal, saya tidur dan tiba-tiba saya berdiri.”
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi blok apartemen tersebut pada Rabu (7/2) pagi. “Sekarang adalah waktu yang tepat untuk usaha penyelamatan kami. Prioritas utama kami ialah menyelamatkan orang,” katanya di sebuah unggahan status di Facebook. (AFP/Arv/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved