Pesawat Tempur Rusia Jatuh Ditembak

SEORANG pilot Rusia tewas pada Sabtu (3/2) dalam pertempuran dengan kelompok garis keras setelah pesawat tempurnya ditembak jatuh di sebelah barat laut Suriah. Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah aliansi yang didominasi kelompok ekstremis mengatakan, di saluran media berafiliasi, telah menembaki pesawat, namun tidak menyebutkan pilotnya. “Kami dapat melumpuhkan pesawat tempur Rusia dengan rudal yang dipikul bahu di atas Saraqib di Idlib siang ini,” kata Mahmoud al-Turkmani, yang menurut pernyataan tersebut, memimpin brigade pertahanan udara HTS.

Dia mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas sebuah kampanye pengeboman ganas oleh pesawat tempur Rusia di atas Idlib. HTS, yang didominasi oleh mantan afiliasi Al-Qaeda di Suriah, mengendalikan Idlib dan telah berusaha untuk melawan serangan yang didukung Rusia yang ganas oleh tentara Suriah. Seorang koresponden AFP yang tiba di lokasi kecelakaan pada Sabtu (3/2) melihat apa yang tampak sebagai sisa-sisa kecelakaan pesawat, termasuk sayap dengan bintang merah yang masih terlihat.
Petugas pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api yang telah memuntahkan asap hitam ke langit Suriah yang dingin.

Adapun, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pesawat Su-25 ditembak jatuh di atas Provinsi Idlib dan mengatakan bahwa pilot tersebut tewas dalam pertempuran melawan teroris. “Sebuah pesawat Su-25 Rusia jatuh saat penerbangan melewati zona de-eskalasi Idlib. Pilot memiliki cukup waktu untuk mengumumkan bahwa dia telah keluar ke zona tersebut,” kata kementerian pertahanan tersebut. Ditambahkan bahwa menurut laporan awal, pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem rudal antipesawat portabel. Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin atas laporan senjata semacam itu yang digunakan.

Juru bicara Heather Nauert mengatakan bahwa solu-sinya ialah kembalinya perundingan yang dipimpin PBB di Jenewa dan Rusia diminta memenuhi komitmennya dalam hal itu. Washington memiliki lebih dari 2.000 tentara di Suriah yang bekerja dengan pejuang Kurdi dan Arab Jihadis dengan menyerang lewat udara. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan jet tersebut jatuh di dekat Kota Saraqib di Idlib dan pilot tersebut menyelamatkan diri ke lapangan. Namun, dia tewas setelah bentrok dengan pemberontak karena menolak untuk disandera.

“Ada puluhan serangan udara Rusia di daerah tersebut selama 24 jam terakhir. Pesawat tersebut juga melakukan penggerebekan di sana,” kata Abdel Rahman. Observatorium itu mengatakan, sebanyak 20 orang, termasuk delapan anak, tewas pada Sabtu (3/2) saat terjadi pengeboman di Saraqib dan desa-desa sekitarnya. (AFP/Arv/I-2)