Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PRESIDEN Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa operasi militer di Turki di area sekitar Afrin, sebuah kota di Suriah, bertujuan memerangi grup teroris dan bukan merupakan invasi.
Pernyataan disampaikan Erdogan dalam sambungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Sabtu 3 Februari 2018.
"Operasi digelar untuk melawan unsur-unsur teror," ujar Erdogan, seperti dikutip AFP. Ia menambahkan Turki sama sekali tidak berniat mengambil alih wilayah apapun di Suriah.
Macron sempat membuat Turki geram lewat sebuah pernyataan di surat kabar pekan lalu. Macron menyebut Prancis akan mempermasalahkan operasi Afrin jika ternyata itu merupakan gerakan invasi ke Suriah.
Masih dalam sambungan telepon pada Sabtu, istana kepresidenan Prancis mengatakan Erdogan dan Macron "menyepakati untuk menggarap peta diplomatik terkait konflik Suriah dalam beberapa pekan ke depan."
Baca: Tujuh Prajurit Turki Tewas dalam Operasi Afrin
Sementara itu juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan kepada awak media di Istanbul bahwa operasi bertajuk "Olive Branch" di sekitar Afrin berjalan sesuai rencana. Namun Ankara belum dapat menentukan hingga kapan operasi ini berlangsung.
Turki mendapatkan pukulan telak usai tujuh prajuritnya tewas dalam operasi di Afrin. Lima tentara Turki tewas saat tank mereka diserang di Afrin. Sementara dua lainnya tewas sebelum itu. Satu di Afrin, dan satunya lagi di perbatasan Turki.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menuduh milisi YPG yang didukung Amerika Serikat sebagai dalang di balik serangan.
Ia bertekad membuat YPG "membayar dua kali lipat" atas serangan tersebut. (mtvn/OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved