Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Cari Tebengan Jadi Tren Baru Kaum Muda Iran

(AFP/ Haufan Hasyim Salengke/I-4)
01/2/2018 08:45
Cari Tebengan Jadi Tren Baru Kaum Muda Iran
(AFP PHOTO / ATTA KENARE)

DEMAM melancong dengan cara menebeng kendaraan pelintas sedang melanda kaum muda di Iran. Fenomena itu terinspirasi dan berkembang cepat melalui media sosial. Dengan maksud mengatasi segala kendala tradisional yang selama dirasa membelenggu dan sekaligus untuk memperluas cakrawala mereka, kaum muda di negeri itu kini gemar bepergian. Langkah berani para pelancong muda Iran, menumpang atau menebeng mobil di seluruh dunia, sudah menjadi sangat populer di Instagram dan Telegram. Aplikasi itu paling banyak digunakan di 'Negeri para Mullah'.

Saking tenarnya, sejumlah dari kaum muda di sana bahkan telah mengumpulkan lebih dari 200 ribu pengikut. Bila ditilik ke belakang, Iran telah lama memiliki pengelana dunia terutama mereka yang eksodus ke Amerika Serikat dan Eropa setelah revolusi pada 1979 silam.
Kini giliran kelas menengah mengembangkan sayap. Mereka mencoba mengatasi hambatan budaya dan kekhawatiran para orangtua dalam hal berkelana. Seperti Sara Louee, 31, selama ini mengisi liburan dengan melakukan perjalanan bersama dengan keluarga ke pantai utara Iran.

Namun, dua tahun yang lalu, dia bertemu dengan sekelompok orang asing melalui situs Couchsurfing.com. Louee bergabung dengan mereka. Ketika kelompok itu sedang menebeng sebuah mobil ke kota kuno Yazd, perempuan itu ikut serta. Meski tidak dalam kondisi siap melancong, Louee berkukuh ikut bepergian. "Saya sama sekali tidak memiliki peralatan, tidak memakai sepatu girly tipis, dan hanya membawa ransel pinjaman dari seorang teman," kenangnya. Pengalaman itu membuat alam pikirannya terbang ke berbagai belahan dunia.
Dia pun mulai menabung untuk memenuhi hasrat pelesirnya keliling Eropa meskipun harus beradu mulut dengan orangtuanya yang konservatif.

"Keluarga saya tidak menerima dengan mudah keinginan itu, tapi secara bertahap saya bisa membuktikan kepada mereka setelah berhasil melakukan pelesir singkat. Akhirnya saya bisa mendapatkan kepercayaan mereka," kata Louee yang sekarang secara teratur menceritakan berbagai momen perjalanannya. Kaum muda lain Iran, terutama perempuan, mengaku selama ini telah dicekoki bahwa bepergian sendiri sangat berbahaya. "Ketika saya mengatakan kepada orang-orang bahwa saya tinggal di sebuah hostel di Eropa, orang-orang Iran akan terkejut dan mengatakan, maksud Anda ada orang asing di kamar Anda? Apakah mereka melakukan sesuatu kepada Anda?'" kata Mahzad Elyassi, bloger lain.

Dia pertama kali mendengar tentang aksi menebeng di kalangan muda pada 2015. Sejak saat itu dia mulai mencobanya dan kini telah menempuh perjalanan ke 32 provinsi di Iran dan menyambangi 20 negara. "Kami telah membuktikan Iran benar-benar aman untuk perjalanan seperti itu. Ini sekarang sudah menjadi tren," ungkapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya