Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggunakan panggung terbesarnya, Rabu (31/1), untuk memperingatkan adanya ancaman nuklir dari Korea Utara (Korut) ketika ketakutan tumbuh kembali di Washington bahwa konflik mungkin akan menajam. Dalam pidato kenegaraannya di hadapan Kongres, Trump menggambarkan Moskow dan Beijing sebagai tantangan bagi 'kepentingan kita, ekonomi kita, dan nilai-nilai kita'. Namun, Trump melontarkan nada paling keras kepada Iran dan Korea Utara. "Rezim sembrono Korea Utara yang mengejar ambisi rudal nuklir bisa segera mengancam tanah air kita," tegas Trump menyiratkan dia memiliki pandangan sempit untuk menanggapi ambisi Pyongyang.
Trump juga mengkritik masalah hak asasi manusia (HAM) Korut. Catatan HAM Korut banyak dikritik AS dan PBB. 'Negeri Juche' itu diperkirakan memiliki hingga 120 ribu tahanan politik dalam sistem kamp kerja paksa mereka. Washington menerbitkan sebuah laporan HAM tahunan yang secara konsisten menempatkan Korut di antara pelanggar HAM terburuk di dunia. Dokumen milik Pyongyang berfokus secara eksklusif pada AS. Sementara itu, dalam sebuah pernyataan terbaru, Korut mengecam pemerintahan Presiden Trump sebagai 'pelanggar HAM terbesar dunia'.
Hal itu dilansir media Korut, Rabu (31/1). Kantor berita resmi Korut, KCNA, merilis laporan tahunan berbahasa Inggris mengenai pelanggaran HAM AS saat Trump memulai pidato kenegaraan yang dijadikan alat oleh miliarder itu untuk mengutuk Pyongyang. "AS, 'penjaga demokrasi' dan 'pejuang hak asasi manusia', sedang membisingkan masalah hak asasi manusia, tetapi tidak pernah bisa menyamarkan identitas asli mereka sebagai pelanggar HAM yang kejam," ungkap KCNA. "Diskriminasi dan misantropi rasial ialah penyakit serius yang melekat pada sistem sosial AS. Masalah-masalah itu semakin parah sejak Trump menjabat," imbuh laporan KCNA tersebut, merujuk pada demonstrasi berujung kekerasan di Charlottesville tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved