Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Batas RI dan Timor Leste Rampung Tahun Ini

Anastasia Arvirianty
01/2/2018 08:00
Batas RI dan Timor Leste Rampung Tahun Ini
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

INDONESIA dan Timor Leste sepakat mempercepat penyelesaian negosiasi dua batas darat yang belum selesai dan tertunda karena Timor Leste harus melakukan pemilihan umum. Pembahasan dua batas darat itu ditargetkan selesai tahun ini. Dua segmen batas darat Indonesia dan Timor Leste tersebut terletak di wilayah Noel Besi Citrana di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bijael Sunan Oben yang berada di Kabupaten Ambeno, Timor Leste. "Kami membahas isu perbatasan dan kami sepakat lebih mengintensifkan komunikasi dan negosiasi untuk dua unresolved segment di Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben. Untuk itu, joint border committee dapat segera melakukan pertemuan kembali dalam waktu dekat," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi seusai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Timor Leste Aurelio Gutteres, di Jakarta, Rabu (31/1).

"Sekarang kami ingin perundingan itu segera dilakukan kembali. Batas darat hanya tinggal sedikit, tinggal dua segmen. Kami harap tahun ini perundingan bisa diselesaikan," lanjutnya. Di samping itu, kata Retno, Indonesia akan memulai perundingan maritim dengan Timor Leste. Ada dua batas perairan yang akan dirundingkan, yaitu sebelah utara dan selatan. Untuk wilayah sebelah selatan, perundingan akan dilakukan jika Timor Leste sudah menyelesaikan batas maritim dengan Australia. "Saya sudah meminta Direktur Perjanjian Internasional untuk Wilayah segera memulai perundingan maritim," tambah Retno.

Selain kesepakatan penyelesaian perbatasan, isu lain yang menjadi pembicaraan Menlu RI dan Timor Leste ialah pengembangan kerja sama infrastruktur, peningkatan kapasitas kemampuan, konektivitas, pembangunan wilayah perbatasan, serta kerja sama teknik dan pendidikan.

Kerja sama ekonomi
Untuk mempererat hubungan ekonomi kedua negara, Indonesia dan Timor Leste akan membangun Jembatan Motaain, jalur penghubung kedua negara. Pembangunan jembatan ini direncanakan dimulai pada Maret mendatang dan akan selesai dalam delapan bulan.
Lebih lanjut, Retno mengungkapkan, pembangunan jembatan tersebut hanya tinggal menunggu tanda tangan pemerintah Timor Leste. Menlu Gutteres berjanji membahas penandatangan Jembatan Motaain pada rapat kabinet pekan depan. "Saya meminta dokumen kerja sama pembangunan untuk ditandatangani pada pekan kedua Februari sehingga pada Maret pengerjaan sudah bisa dimulai," tutur Retno.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut sangat penting bagi kelangsungan kehidupan ekonomi kedua negara. Sebabnya, jembatan ini dapat meningkatkan arus orang dan barang dan akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara. Untuk isu konektivitas, jalur darat akan ditingkatkan dengan rencana PT DAMRI yang akan membuka jalur darat dari Kupang ke Dili. Sementara itu, konektivitas udara juga akan diperkuat dengan kerja sama penerbangan dari Kupang, NTT, ke Dili oleh maskapai Air Timor dan Transnusa.

Dalam menanggapi kerja sama itu, Gutteres sangat menyambut baik dan mengatakan kesepakatan pada pertemuan ini akan segera ditindaklanjuti. "Saya berharap kunjungan ini dapat meningkatkan hubungan Indonesia dan Timor Leste dalam berbagai bidang," tandasnya. Sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 2 Juli 2002, hubungan bilateral Indonesia-Timor Leste telah berkembang pesat dan semakin erat dengan visi jauh ke depan. (Arv/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya