Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEORANG ayah dan putrinya yang berumur 11 tahun tewas dalam kecelakaan pesawat amfibi di Australia pada malam pergantian tahun. Empat lainnya ikut tewas pada insiden itu. Inspektur Mark Hutchings dari New South Wales menyebutkan 5 dari 6 korban yang merupakan wisatawan asal Inggris itu ialah Richard Cousins, 58, Emma Bowden, 48, Heather Bowden, 11, Edward Cousins, 23, dan William Cousins, 25. Pilot pesawat nahas itu, Gareth Morgan, 44, juga tewas. Hutchings menjelaskan Heather yang bepergian dengan ayahnya saling kenal dengan seluruh penumpang pesawat.
Polisi setempat telah menghubungi pihak berwenang Inggris untuk menginformasikan insiden tersebut. “Kami telah melakukan kontak dengan pihak Inggris dan kami dapat mengonfirmasi bahwa para korban, termasuk pilot, merupakan wisatawan dari luar negeri,” ujar Hutchings.Dia menambahkan, saat kecelakaan terjadi, orang-orang yang sedang merayakan Tahun Baru di tepi sungai dikejutkan pemandangan traumatis. Mereka melihat pesawat itu jatuh ke Sungai Hawkesbury, dekat pinggiran Kota Cowan yang berjarak sekitar 50 kilometer di utara Sydney. Untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan pesawat, polisi bekerja sama dengan Biro Keselamatan Transportasi Australia.
Pesawat nahas itu tenggelam hingga 13 meter ke dasar sungai. Polisi telah mulai menginvestigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Menurut petugas setempat, laporan awal tentang investigasi kecelakaan fatal itu diperkirakan akan rampung dalam 30 hari. Namun, pihak berwenang telah mengingatkan mungkin diperlukan waktu hingga satu tahun untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Menukik tajam
Menurut saksi, pesawat amfibi jenis Beaver DHC-2 itu sedang melakukan penerbangan menuju Rose Bay di Pelabuhan Sydney. Tiba-tiba pesawat menukik tajam dan masuk sungai. Helikopter penyelamat yang tidak lama tiba di lokasi kejadaian menemukan puing-puing dan tumpahan minyak. Di lain hal, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyampaikan ucapan dukacita dengan memberikan penghormatan kepada keluarga para korban. Ia mengatakan peristiwa serupa pernah ia alami saat ayahnya tewas dalam kecelakan pesawat ringan.
“Kami berduka atas mereka yang meninggal dalam insiden kecelakaan pesawat itu. Terlebih lagi, harapan dan doa kami menyertai keluarga mereka yang kehilangan anggota keluarga dalam peristiwa memilukan itu,” ungkapnya. Menurut otoritas Australia, pesawat amfibi tersebut merupakan unit bisnis jasa penyewaan pesawat terbang milik Sydney Seaplanes. Perusahaan itu telah beroperasi sejak 2005 tanpa catatan kecelakaan. Pascakecelakaan, untuk sementara penerbangan pesawat amfibi dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. (AFP/*/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved