Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

AS Tuduh Tiongkok Suplai Minyak Korut

Haufan Hasyim Salengke [email protected]
30/12/2017 06:00
AS Tuduh Tiongkok Suplai Minyak Korut
(AP Photo/Carolyn Kaster)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam Tiongkok yang ditu­dingnya telah gagal memotong pasokan minyak untuk Korea Utara. Trump menyebut sikap Beijing itu mencegah ‘solusi bersahabat’ untuk krisis nuklir dan rudal Pyongyang. Trump menuding Beijing mem­fasilitasi pengiriman mi­nyak ke ‘Negrei Juche’. Namun, Beijing berkeras hal itu tidak melanggar sanksi PBB yang membatasi pengiriman minyak ke Korut. “Tertangkap basah, sangat kecewa karena Tiongkok mem­biarkan minyak masuk ke Korea Utara. Tidak akan ada solusi bersahabat untuk ma­salah Korea Utara jika ini terus terjadi!” kata Trump da­lam sebuah komentar di Twitter, Kamis (28/12).

Trump kemudian mengisya­ratkan kemungkinan AS akan mengambil aksi perdagangan terhadap Tiongkok dalam se­buah wawancara dengan The New York Times. “Minyak akan masuk ke Ko­rut, itu bukan kesepa­katan saya!” tegas Trump. “Jika mereka tidak membantu kami mengenai Korut, saya akan melakukan apa yang selalu saya katakan.” Dengan menggambarkan re­zim Kim Jong-un sebagai ‘an­caman nuklir’ yang ‘tidak baik untuk Tiongkok’, dia menambahkan pemerin­tahan Presiden Xi Jinping ha­rus ‘membantu kita lebih ba­nyak’.

Trump tidak secara langsung mengancam untuk me­lancarkan aksi militer dalam menyelesaikan krisis nuklir Korut. Namun, dalam bebe­rapa bu­lan terakhir, Wa­shing­ton te­lah berjanji untuk ‘menghan­curkan’ rezim Kim Jong-un jika perang pecah.Surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, mengutip sumber pemerintah di Seoul, melaporkan awal pekan ini bahwa sa­telit AS telah melacak kapal-kapal Tiongkok yang menjual minyak ke kapal-kapal Korut puluhan kali sejak Oktober. Tidak jelas apakah Trump mengacu pada laporan atau intelijen AS dalam kicauannya atau apakah dia menuduh Tiongkok sekutu utama Kor­ut secara langsung melanggar sanksi-sanksi PBB yang menargetkan Pyongyang.

“Kami memiliki bukti sejumlah kapal yang terlibat da­lam kegiatan itu dimiliki oleh perusahaan di beberapa negara, termasuk Tiongkok,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS. Tiongkok menampik tuduh­an Trump itu. “Rangkaian laporan terbaru mengenai situasi ini tidak sesuai dengan fakta,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying, Jumat (29/12). Ia menambahkan Beijing tidak mengizinkan ‘warga negara atau perusahaannya terlibat dalam kegiatan yang melanggar’ resolusi PBB. Hua mengaku Beijing telah melihat laporan sebuah kapal Tiongkok yang memindahkan minyak ke sebuah kapal Korut dan merasa tidak akurat. “Tidak ada catatan kapal (Tiongkok) itu mengunjungi pelabuhan Tiongkok sejak Agustus,” kata Hua.

Kapal Hong Kong
Pengiriman minyak ke Korut yang melanggar sanksi PBB tersebut dilakukan sebuah ka­pal yang terdaftar di Hong Kong. Kapal itu ditangkap dan diperiksa oleh Korea Selatan pada November lalu. The Lighthouse Winmore, kapal yang disewa oleh perusahaan Taiwan dan membawa sekitar 600 ton produk minyak dari Pelabuhan Yeosu di Korsel, memindahkan sebagian kargo ke sebuah kapal Korut pada 19 Oktober, kata pejabat Kemenlu Korsel.

Otoritas bea cukai Korsel menangkap dan memeriksa kapal itu saat kembali ke Pelabuhan Yeosu pada 24 November. Kapal tersebut, yang disewa oleh perusahaan Taiwan, Billions Bunker Group Corp, sebelumnya mengunjungi Yeo­su pada 11 Oktober untuk mengisi minyak sulingan Jepang sebelum menuju tujuannya yang diakui di Taiwan.(AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya