Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam Tiongkok yang ditudingnya telah gagal memotong pasokan minyak untuk Korea Utara. Trump menyebut sikap Beijing itu mencegah ‘solusi bersahabat’ untuk krisis nuklir dan rudal Pyongyang. Trump menuding Beijing memfasilitasi pengiriman minyak ke ‘Negrei Juche’. Namun, Beijing berkeras hal itu tidak melanggar sanksi PBB yang membatasi pengiriman minyak ke Korut. “Tertangkap basah, sangat kecewa karena Tiongkok membiarkan minyak masuk ke Korea Utara. Tidak akan ada solusi bersahabat untuk masalah Korea Utara jika ini terus terjadi!” kata Trump dalam sebuah komentar di Twitter, Kamis (28/12).
Trump kemudian mengisyaratkan kemungkinan AS akan mengambil aksi perdagangan terhadap Tiongkok dalam sebuah wawancara dengan The New York Times. “Minyak akan masuk ke Korut, itu bukan kesepakatan saya!” tegas Trump. “Jika mereka tidak membantu kami mengenai Korut, saya akan melakukan apa yang selalu saya katakan.” Dengan menggambarkan rezim Kim Jong-un sebagai ‘ancaman nuklir’ yang ‘tidak baik untuk Tiongkok’, dia menambahkan pemerintahan Presiden Xi Jinping harus ‘membantu kita lebih banyak’.
Trump tidak secara langsung mengancam untuk melancarkan aksi militer dalam menyelesaikan krisis nuklir Korut. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Washington telah berjanji untuk ‘menghancurkan’ rezim Kim Jong-un jika perang pecah.Surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, mengutip sumber pemerintah di Seoul, melaporkan awal pekan ini bahwa satelit AS telah melacak kapal-kapal Tiongkok yang menjual minyak ke kapal-kapal Korut puluhan kali sejak Oktober. Tidak jelas apakah Trump mengacu pada laporan atau intelijen AS dalam kicauannya atau apakah dia menuduh Tiongkok sekutu utama Korut secara langsung melanggar sanksi-sanksi PBB yang menargetkan Pyongyang.
“Kami memiliki bukti sejumlah kapal yang terlibat dalam kegiatan itu dimiliki oleh perusahaan di beberapa negara, termasuk Tiongkok,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS. Tiongkok menampik tuduhan Trump itu. “Rangkaian laporan terbaru mengenai situasi ini tidak sesuai dengan fakta,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying, Jumat (29/12). Ia menambahkan Beijing tidak mengizinkan ‘warga negara atau perusahaannya terlibat dalam kegiatan yang melanggar’ resolusi PBB. Hua mengaku Beijing telah melihat laporan sebuah kapal Tiongkok yang memindahkan minyak ke sebuah kapal Korut dan merasa tidak akurat. “Tidak ada catatan kapal (Tiongkok) itu mengunjungi pelabuhan Tiongkok sejak Agustus,” kata Hua.
Kapal Hong Kong
Pengiriman minyak ke Korut yang melanggar sanksi PBB tersebut dilakukan sebuah kapal yang terdaftar di Hong Kong. Kapal itu ditangkap dan diperiksa oleh Korea Selatan pada November lalu. The Lighthouse Winmore, kapal yang disewa oleh perusahaan Taiwan dan membawa sekitar 600 ton produk minyak dari Pelabuhan Yeosu di Korsel, memindahkan sebagian kargo ke sebuah kapal Korut pada 19 Oktober, kata pejabat Kemenlu Korsel.
Otoritas bea cukai Korsel menangkap dan memeriksa kapal itu saat kembali ke Pelabuhan Yeosu pada 24 November. Kapal tersebut, yang disewa oleh perusahaan Taiwan, Billions Bunker Group Corp, sebelumnya mengunjungi Yeosu pada 11 Oktober untuk mengisi minyak sulingan Jepang sebelum menuju tujuannya yang diakui di Taiwan.(AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved