Unjuk Rasa Anarkistis Tewaskan 5 Orang

EMPAT warga dan satu anggota polisi tewas dalam kerusuhan saat aksi demonstrasi yang menuntut Presiden Joseph Kabila mundur dari jabatannya berlangsung. Insiden tersebut terjadi di bagian timur Republik Demokratik Kongo,senin (30/10. Jurnalis kantor berita AFP yang berada di lokasi menyaksikan empat mayat dalam kondisi mengenaskan dan berlumuran darah tergeletak di Distrik Majengon, Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara. Sementara itu, jasat anggota polisi ditemukan di Kota Mabanga. Dia tewas karena dipukuli dengan batu.

Menurut organisasi Lucha, protes terhadap Presiden Kabila digerakkan asosiasi kelompok masyarakat sipil dan kubu prodemokrasi perjuangan untuk perubahan. "Perlawanan terhadap rezim Kabila sudah dimulai," ungkap organisasi tersebut di Twitter. Kemarahan masyarakat pecah setelah Kabila gagal dijatuhkan di akhir masa jabatan keduanya pada Desember 2016. Menurut rencana, pemilu akan diadakan tahun ini, yakni di masa kesepakatan transisi sedang berlangsung yang bertujuan menghindari pertumpahan darah.

Namun, komisi pemilu di negara itu sebelumnya telah mengumumkan tidak akan ada pemilu sebelum 2019. Hal itu mengundang kritikan karena berimbas pada kondisi keamanan di wilayah tersebut. Secara terpisah, komunitas internasional meminta agar pemilihan presiden baru segera digelar. Namun, sejauh ini belum tertera jadwal untuk penyelenggaraan pemilu.