Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Perundingan Damai Baru Suriah Digelar

/Ire/I-2
31/10/2017 01:31
Perundingan Damai Baru Suriah Digelar
(AP/Xu Jinquan)

PUTARAN baru perundingan perdamaian untuk mengakhiri perang Suriah digelar di Ibu Kota Kazakhstan, Astana, Senin (30/10, sebagai bagian dari dorongan Rusia, Iran, dan pendukung oposisi, Turki. Perundingan terbaru di negara Asia Tengah itu berfokus pada rincian rencana yang dipimpin Rusia untuk empat zona deeskalasi di Suriah. "Pembicaraan dalam format tertutup telah dimulai," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Kazakhstan Anuar Zhainakov. Perundingan dua hari itu dihadiri delegasi dari pemerintah Suriah dan pemberontak yang ingin Presiden Bashar al-Assad digulingkan. Kedua pihak telah tiba di Astana.

Begitu pula dengan negosiator dari Turki dan pendukung rezim, Rusia dan Iran. Meskipun mendukung pihak lawan, Turki dan Moskow telah bekerja sama di Suriah sejak rekonsiliasi 2016 untuk mengakhiri krisis yang disebabkan penembakan sebuah pesawat perang Rusia. Perundingan sebelumnya dimulai setelah kelompok Islamic State (IS) dipaksa keluar dari Ibu Kota de facto mereka, Raqa, di Suriah Utara. Itu merupakan sebuah kemenangan besar bagi Pasukan Demokratik Suriah Kurdi yang didukung AS. Perundingan itu berakhir tanpa terobosan besar tapi menunjukkan kemajuan yang lebih dari sekadar pembicaraan paralel yang diawasi PBB di Jenewa.

Pada putaran terakhir perundingan pada September, Rusia, Turki, dan Iran sepakat membentuk zona penyangga di Provinsi Idlib, tempat Ankara dan Teheran bersaing. Zona-zona di bagian selatan negara itu, Ghouta Timur, dan provinsi pusat Homs telah disetujui dalam putaran pembicaraan sebelumnya. Polisi militer Rusia juga telah mengamankan daerah tersebut. Utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mendesak pihak-pihak untuk beralih menuju penyelesaian politik yang lebih stabil selama kunjungannya pada pertengahan Oktober lalu ke Moskow.

"Babak berikutnya perundingan Jenewa akan dimulai pada 28 November," kata De Mistura. Rencana zona deeskalasi pertama kali diajukan di Astana pada Mei untuk meminimalkan pertempuran antara pasukan pemerintah dan faksi pemberontak moderat serta memperbaiki akses bantuan warga sipil yang tinggal di zona tersebut. Namun, organisasi internasional melukiskan situasi kemanusiaan di Ghouta Timur dalam kondisi menyedihkan awal bulan ini. Unicef mengatakan, 1.000 anak di daerah itu menderita gizi buruk akut parah, akut, atau akut sedang, dengan lebih dari 1.500 lebih berisiko tinggi, karena konvoi bantuan gagal mencapai mereka.

Sementara itu, zona deeskalasi menyebabkan penurunan pertempuran, tetapi Palang Merah Internasional menyuarakan kekhawatiran bahwa kekerasan telah meningkat lagi, termasuk di zona-zona tersebut. Intervensi militer Rusia dua tahun lalu dalam perang Suriah telah menewaskan lebih dari 330 ribu orang. Namun, pemberontak masih mendesak pembebasan Assad dari kekuasaan sebagai ganti kesepakatan damai.(AFP/Ire/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik