Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Selamat Jalan sang Pemersatu Bangsa

Haufan Hasyim Salengke/I-4
27/10/2017 04:30
Selamat Jalan sang Pemersatu Bangsa
(AFP PHOTO / THE DAILY NEWS)

BIKSU-BIKSU brahmana, kelompok drumer, dan para tentara berseragam seremonial terlihat memimpin prosesi kremasi mendiang Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej.
Acara yang digelar di jantung Kota Bangkok itu berjalan khidmat dan penuh warna. Bhumibol mangkat pada Oktober 2016 di usia 88 tahun. Kemarin, jenazahnya dikremasi di krematorium yang menyimbolkan nirwana. Bagi rakyat Thailand, kematiannya meninggalkan pilu yang mendalam.

Mereka kehilangan tokoh pemersatu yang hingga kini belum ada yang bisa menggantikan. Sekitar 300 ribu pelayat berpakain hitam berkerumun memadati jalan-jalan di Kota Bangkok. Mereka menangis dan sebagian terlihat sujud di tanah saat kereta emas yang membawa guci kerajaan mengitari bagian kota yang sedang panas terik. Para pelayat bersedih karena sosok berpendirian tegas di negara yang mudah tersulut konflik politik dan kudeta militer itu telah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya.

Mereka merasakan kerajaan kini terjerumus ke dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian. “Tidak ada lagi sosok seorang ayah yang selalu mencurahkan perhatian kepada anak-anaknya,” kata pelayat berusia 47 tahun, Rajakan Kuntavee. Karena sangat mengagumi sang raja, sebagian warga yang melayat rela menginap beberapa malam di jalan-jalan yang dilewati prosesi kremasi.

Dengan sabar, para pelayat menunggu prosesi kremasi melintas untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada raja karismatik yang sangat dicintai rakyatnya.
Tempat kremasi, yakni menara emas spektakuler senilai US$90 juta, dimandikan di bawah terik sinar matahari saat putra Bhumibol, Raja Maha Vajiralongkorn, bergabung dengan para biksu Buddha untuk arak-arakan dan ritual.

Bagian prosesi lainnya ialah pemindahan guci kerajaan ke kereta meriam. Selanjutnya, kereta akan mengelilingi api unggun sebanyak tiga kali menjelang kremasi pada malam hari.
Vajiralongkorn selaku putra mahkota akan menyalakan api unggun emas tepat pada pukul 22.00 waktu setempat saat. Upacara itu dihadiri bangsawan-bangsawan Thailand, para jenderal, dan tokoh-tokoh kenamaan, serta sejumlah pejabat asing.

Di acara yang terbilang mewah itu, pihak kerajaan memberi kesempatan kepada publik untuk memberikan ucapan selamat jalan kepada sang raja yang dinobatkan sebagai ‘bapak bangsa’ pada 1950. Dia ialah raja yang sangat memperhatikan pertanian di Thailand. Curahan tenaganya di sektor itu terbukti berhasil membawa ‘Negeri Gajah Putih’ menjadi eksportir beras ternama di dunia bersama India dan Vietnam. (AFP/Haufan Hasyim Salengke/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya