Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MELAWAN tradisi, Partai Komunis Tiongkok (CPC) menetapkan jajaran kepemimpinan senior yang baru, Rabu (25/10), dengan memberikan Presiden Xi Jinping masa jabatan lima tahun kedua sebagai sekretaris jenderal tanpa penerus yang jelas. Para pemimpin Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir selalu mengisyaratkan satu atau lebih ahli waris untuk Komite Tetap Politbiro. Pelanggaran tradisi itu sekaligus memperjelas cengkeraman Xi atas kekuasaan di ‘Negeri Tirai Bambu’ untuk lima tahun ke depan atau mungkin lebih lama lagi.
“Saya terpilih kembali menjadi Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC,” kata Xi yang percaya diri dengan latar belakang lukisan lanskap Tiongkok raksasa yang menampilkan Tembok Besar.
“Saya memandang ini bukan sekadar pengabsahan atas hasil kerja saya, melainkan juga dorongan yang akan memacu saya,” imbuhnya. Dalam lima tahun ke depan, Xi menekankan, Tiongkok akan mencapai beberapa tonggak sejarah.
“Kita tidak hanya menetapkan tujuan 100 tahun pertama. Kita juga harus memulai perjalanan menuju tujuan 100 tahun kedua,” tegas Xi. Xi mengatakan Tiongkok akan membuat upaya-upaya pasti untuk secara komprehensif memperdalam reformasi dan memperluas pengaruh mereka ke seluruh dunia.
Xi, 64, terpilih sehari setelah namanya ditulis ke dalam konstitusi, bersanding dengan pendiri Partai Komunis Tiongkok Mao Zedong, yang sekaligus menjadikan dirinya sebagai pemimpin Tiongkok yang paling berkuasa dalam beberapa dasawarsa. Memimpin Komite Tetap Politbiro, dewan yang paling berkuasa di negara itu, memberikan Xi kekuasaan untuk menentukan arah perjalanan negara ke depan, termasuk apa yang boleh atau haram ditulis warga di media sosial. Suksesor Hu Jintao itu semakin leluasa untuk mencapai ambisinya mengubah Tiongkok menjadi negara adikuasa global dengan militer kelas dunia.
Politbiro
Dalam sebuah acara yang sangat istimewa, Xi memimpin anggota baru Komite Tetap Politbiro di depan kamera televisi di Balai Rakyat setelah mereka dipilih 204 pejabat partai dalam pemungutan suara tertutup. Xi mendapatkan masa jabatan lima tahun kedua sebagai sekretaris jenderal setelah teori politiknya yang eponymous diabadikan dalam konstitusi Partai Komunis. Perdana Menteri Li Keqiang, 62, juga mempertahankan kursinya di komite yang beranggotakan tujuh orang tersebut. Lima anggota lain Komite Tetap Politbiro ialah Li Zhanshu, 67, Wang Yang, 62, Wang Huning, 62, Zhao Leji, 60, dan Han Zheng, 63. Mereka menggantikan posisi rekan-rekan mereka yang telah mencapai usia pensiun informal 68 tahun.
Usia mereka saat ini yang 60 tahun lebih merupakan sebuah indikasi yang mungkin tidak ada yang mengantre untuk bisa menggantikan Xi pada kongres berikutnya pada 2022. Xi sendiri diangkat ke komite pada 2007, saat berusia 54 tahun, dan menggantikan Hu Jintao sebagai sekretaris jenderal dan presiden lima tahun kemudian. Amendemen konstitusi, yang disahkan kongres, Selasa (24/10), telah menempatkan Xi di posisi yang jarang bisa didapatkan pemimpin partai, yakni sejajar dengan Mao Zedong dan Deng Xiaoping, arsitek reformasi ekonomi Tiongkok. (AFP/Xinhua/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved