Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Hubungan Trump-Republik kian Buruk

Ire/I-1
26/10/2017 03:31
Hubungan Trump-Republik kian Buruk
((AP Photo/Evan Vucci))

UPAYA Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membangun hubungan baik dengan partainya sendiri, Partai Republik, malah memperburuk hubungan tersebut. Dalam sebuah jamuan makan siang dengan kaukus Senat Republik, Selasa (24/10), yang pertama sejak Trump menjabat sebagai presiden, senator Republik Jeff Flake menyerang Trump dalam pidato berapi-api selama 17 menit. Dia memperingatkan Trump sebagai presiden yang ceroboh. Flake, seorang konservatif dan telah bertugas di Senat sejak 2013 serta menjadi kritikus vokal era Trump, dengan emosional mengumumkan dia tidak akan memilih kembali tahun depan.

“Serangan pribadi, ancaman terhadap prinsip, kebebasan dan institusi, ketidakpedulian terhadap kebenaran dan kesusilaan tidak satu pun dari fitur mengerikan dari politik kita saat ini yang seharusnya dianggap biasa-biasa saja,” kata laki-laki berusia 54 tahun itu.
Senator asal Arizona itu juga meng­ajak para undangan di makan siang itu untuk berhenti berpura-pura menghadapi degradasi politik dan perilaku para eksekutif sebagai hal yang normal. “Perilaku sembrono, keterlaluan, dan tidak bermartabat, tidak disaran­kan untuk mengatakannya seperti itu, yang sebenarnya hanya ceroboh, keterlaluan, dan tidak bermartabat,” kata dia.

Flake mengecam Trump karena cicitannya di Twitter yang tidak terkendali dan menyerang sesama Republik agar tetap diam karena ‘aliansi dan kesepakatan yang menjamin stabilitas seluruh dunia terancam secara rutin oleh tingkat pemikiran 140 karakter’.
“Politik bisa membuat kita diam saat kita harus berbicara dan diam bisa menyeimbangkan keterlibatan. Saya tidak akan terlibat atau diam,” ungkap Flake.

Beberapa jam kemudian, rekan Flake, Senator Bob Corker dari Tennessee, menghidupkan kembali perang kata-katanya dengan Trump yang disebutnya ‘sebagai pemimpin tidak jujur dan merendahkan bangsa’. “Saya tidak tahu mengapa dia merendahkan dirinya begitu jauh dan merendahkan negeri kita dengan caranya,” kata Corker saat wawancara dengan CNN. Senator yang memimpin Komisi Hubungan Luar Negeri itu dikenal sebagai pengkritik Trump yang paling keras.

Perkembangan luar biasa di Capitol Hill hanya memperdalam ketegangan antara Trump dan partainya yang semakin khawatir dengan gaya pemerintahan kasar dan agresif Trump. Dalam seminggu terakhir, Trump dikritik keras dua tokoh Republik, mantan Presiden AS George W Bush, yang menyebut ‘kefanatikan kian kuat’ di era Trump dan Senator John McCain, yang menegur keras gagasan dan politik Trump. (AFP/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya