Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
PULUHAN warga Afghanistan tewas dalam seranganserangan yang dilakukan Taliban dalam beberapa hari terakhir. Korban sebagian besar ialah polisi dan tentara Afghanistan yang menjadi sasaran utama kelompok tersebut. Dalam serangan terbaru kemarin, sedikitnya 43 orang tewas dalam serangan bunuh diri terhadap instalasi pangkalan militer di Distrik Maiwand, Provinsi Kandahar, selatan Afganistan. Ini merupakan serangan ketiga Taliban sepanjang pekan ini. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Dawlat Waziri, mengatakan kepada AFP bahwa para penyerang meledakkan setidaknya satu mobil Humvee yang bermuatan bahan peledak serta membakar kompleks tersebut pada pagi hari.
Pertempuran pecah selama beberapa jam setelah ledakan bom tersebut. “Kami rasa para milisi menggunakan mobil Humvee berisi bahan peledak untuk meledakkan gerbang pangkalan tersebut. Kami masih menyelidiki apakah Humvee tersebut lebih dari satu,” ujar Waziri. “Sayangnya tidak ada yang tersisa di dalam kompleks. Mereka membakar semua yang ada di dalam kompleks. Kami telah mengirim delegasi yang berada di bawah kendali ANA (Tentara Nasional Afghanistan) untuk menilai situasi itu,” lanjutnya. Ia menambahkan bahwa 10 penyerang ikut tewas dalam aksi tersebut. Militer Afghanistan berjuang keras memerangi kelompok Taliban yang pernah berkuasa di negeri itu sejak pasukan AS dan NATO mengakhiri misi tempur me reka di Afghanistan pada akhir 2014.
Serangan tersebut menambah jumlah total korban tewas dari dua serangan sebelumnya menjadi lebih dari 120, termasuk tentara, polisi, dan warga sipil. Dalam setiap serangan,Taliban menggunakan kendaraan Humvee sebagai bom untuk memuluskan jalan menuju target mereka. Sebelumnya, Selasa (17/10), dua serangan Taliban di Afghanistan tenggara menewaskan 80 orang dan melukai hampir 300 orang. Lima penyerang juga te was. Ini merupakan hari paling berdarah dalam hampir lima bulan terakhir di negara yang tengah di landa perang itu. Serangan paling mematikan terjadi di sebuah kompleks polisi di Kota Gardez di Provinsi Paktia.
Milisi Taliban memasuki kompleks dengan menyamar sebagai polisi. Mereka lalu meledakkan tiga kendaraan yang berisi bahan peledak termasuk sebuah truk dan sebuah Humvee yang membuka jalan bagi 11 milisi bersenjata untuk masuk ke kompleks. Serangan tersebut yang disusul dengan pertempuran selama sekitar 5 jam menewaskan sekitar 60 orang, termasuk Toryalai Abdyani yang merupakan kepala kepolisian Provinsi Paktia, serta sejumlah warga sipil yang tengah antre untuk mengambil berkas. Selain itu, 230 orang ikut terluka. Dalam serangan bom mobil lainnya di Provinsi Ghazni, sekitar 100 km sebelah barat Gardez, 30 orang, termasuk 15 personel keamanan, serta 5 warga sipil tewas dan 46 lainnya cedera. (AFP/*/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved