Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Badai Hato Menerjang Empat Orang Tewas

AFP/Ire/I-1
24/8/2017 08:21
Badai Hato Menerjang Empat Orang Tewas
(AFP/Anthony WALLACE)

SEUSAI menerjang Makau dan Hong Kong sehingga menewaskan empat orang, badai Hato mulai mereda, kemarin.

Tiupan angin yang menyertainya mulai melemah dan hujan deras berubah menjadi gerismis.

Berdasarkan penuturan Erik, seorang WNI di Hong Kong, badai mulai mereda dengan terjangan angin berkurang dan hujan rintik-rintik.

Erik tertahan di Hong Kong setelah penerbangannya tertunda akibat badai tersebut.

"Saat ini aktivitas warga sudah kembali normal. Perdagangan seperti bank, restoran, dan toko kembali normal. Transportasi seperti bus, taksi, dan MRT (moda raya terpadu) juga sudah normal," ungkap Erik saat dihubungi Media Indonesia, kemarin malam.

Status badai sejak pukul 18.22 waktu setempat sudah turun menjadi T1 setelah sempat menyentuh level tertinggi T10.

Sejumlah maskapai di bandar udara internasional setempat sudah melakukan penerbangan.

Pemerintah Makau mengatakan terjangan badai tersebut menyebabkan tiga pria berusia 30-65 tahun tewas dan dua orang hilang.

Seorang pria tewas akibat tertimpa tembok yang ambruk, seorang tewas setelah terjatuh dari teras, dan seorang lagi warga Tiongkok tewas dihantam sebuah truk.

Di Hong Kong, laki-laki paruh baya tewas setelah tercebur ke laut.

Apple Daily menunjukkan banjir parah merendam mobil-mobil.

Banyak warga berenang di air berlumpur yang menggenangi jalan-jalan kota judi itu dan resor kasino Venetian harus menggunakan generator cadangan.

Otoritas menyebut sekitar 50 penerbangan dibatalkan mengikuti terputusnya arus listrik, terbatasnya pasokan air, dan jaringan seluler yang bermasalah.

Salah satu pekerja Sands, yang memiliki resor judi Venetian dan Parisian, mengatakan listrik mati di seluruh Makau tapi mulai pulih sebagian.

"Banyak tamu datang pada musim panas, sebagian besar dari mereka terjebak di resor dan kasino utama," kata dia.

Hong Kong secara teratur dikepung topan antara Juli dan Oktober.

Namun, terjangan langsung jarang terjadi.

Kota ini menghadapi badai terkuatnya pada 1962 saat topan Wanda yang berkecepatan 284 km per jam menerjang bekas koloni Inggris itu.

Kejadian itu menewaskan 130 orang, menghancurkan ribuan rumah, dan mengakibatkan 72 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Dengan belajar dari pengalaman, observatorium cuaca setempat yang berdiri sejak 1883 mengembangkan sistem peringatan level T1-T10 lewat aplikasi My Observatory yang diluncurkan pada 2010.

Aplikasi resmi itu akan melacak badai dan memberikan ramalan cuaca sembilan hari.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya