Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Korut Siap Tunda Serangan ke Guam

Haufan Hasyim Salengke [email protected]
16/8/2017 07:24
Korut Siap Tunda Serangan ke Guam
(AFP / JUNG YEON-JE)

PEMIMPIN Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Selasa (15/8), menyatakan pihaknya siap untuk menunda rencana menyerang dan meluncurkan rudal nuklir dengan target pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Pulau Guam dengan syarat Washington tidak bertindak nekat dan sembrono. Kantor berita pemerintah Korut, KNCA, melaporkan Kim telah mendapat arahan singkat dari para petinggi militer mereka mengenai ‘rencana menyerang Guam’. Arahan itu disampaikan saat dia menginspeksi komando Pasukan Strategis untuk unit rudal bersenjatakan nuklir.

Namun, Kim menegaskan dirinya akan tetap mengawasi setiap tindakan pemimpin AS Donald Trump sebagai musuh bebuyutan Pyongyang. Dia juga mengatakan orang AS dengan sebutan Yankee yang bodoh dan dungu. “Jika mereka (AS) berkeras dengan tindakan-tindakan sembrono yang membahayakan Semenanjung Korea, Korut akan mengambil tindakan yang telah kami deklarasikan,” ujar Kim seperti dikutip KNCA. “Untuk meredakan tensi dan mencegah konflik militer yang membahayakan di Semenanjung Korea, sebaiknya AS mengambil tindakan-tindakan yang pantas lebih dahulu,” kata sang penerus dinasti Kim tersebut.

Kunjungan Kim ke Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korut itu menandai penampilan pertamanya di depan publik dalam dua pekan. Selama dua pekan terakhir, pria berusia 33 tahun tersebut tidak menunjukkan kegiatannya di depan publik Korut.
Ancaman Korut yang berencana membombardir Guam, wilayah AS di Pasifik, telah meningkatkan ketegangan yang memasuki level tinggi. Presiden Donal Trump bereaksi dengan memperingatkan bahwa Pyongyang akan menghadapi sumpah ‘api dan amarah’ jika bergeming dengan rencana mereka.

Telepon Shinzo Abe
Terkait dengan situasi yang memanas, Trump dilaporkan melakukan percakapan via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe untuk membahas ancaman Korut pada Senin (14/8) malam. “Presiden Trump menegaskan kembali bahwa AS dalam posisi siap untuk mempertahankan dan merespons setiap ancaman atau tindakan yang dilakukan Korut terhadap AS atau sekutu-sekutunya, Korea Selatan dan Jepang,” jelas pihak Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/8). Negara sekutu AS lainnya, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in, kemarin, mengatakan setiap aksi militer tidak bakal luput dari persetujuan Seoul. Pemerintahan Korsel akan mencegah konflik bersenjata atau perang dengan semua upaya dan sumber daya.

“Aksi militer di Semenanjung Korea hanya bisa diputuskan Korsel dan tidak seorang pun bisa melakukan tindakan militer tanpa persetujuan Korsel,” tegas Moon dalam acara peringatan ulang tahun kemerdekaan negara itu dari pemerintahan kolonial Jepang pada 1945.
“Pemerintah, menempatkan segala sesuatu pada jalurnya, akan memblokade perang dengan semua cara,” kata Moon yang menjabat setelah Presiden Park Geun-hye dimakzulkan.

Ancaman Korut, menurut sejumlah analis, telah mendorong meningkatkan skala latihan militer yang diselenggarakan AS dan Korsel. Kedua negara diprediksi akan kembali melakukan latihan militer bersama pekan depan. Namun, beberapa analis memandang komentarKim yang berencana menunda serangan ke Guam dapat menurunkan ketegangan sementara waktu. Sebelumnya situasi memanas menyusul perang verbal saling ancam antara pemimpin AS dan Korut. (AFP/Hym/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya