Amerika Tegaskan Dialog dengan Korut Habis

(AFP/Ire/I-3)
31/7/2017 23:01
Amerika Tegaskan Dialog dengan Korut Habis
(AP/Korean Central News Agency/Korea News Service)

AMERIKA Serikat (AS) menegaskan waktu untuk berdialog dengan Korea Utara (Korut) telah berakhir. Tanggapan tersebut dilontarkan AS kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Korut melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM). Pascauji coba ICBM yang dilakukan Korut, AS juga meresponsnya dengan mengerahkan pesawat pengebom canggih B-1B yang dikawal pesawat tempur sekutu, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, yang terbang di atas kawasan Semenanjung Korea. Dalam pertemuan PBB yang tidak membuahkan hasil pada Minggu (30/7) waktu setempat, Nikki Haley, utusan AS untuk PBB, mengatakan tidak ada poin yang dihasilkan.

Namun, Haley memperingatkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang lemah akan lebih buruk daripada tidak melakukan apa pun terkait dengan pelanggaran yang kembali dilakukan negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut. Setelah uji coba rudal ICBM pada Jumat (28/7), pemimpin Korut Kim Jong-un mengklaim rudalnya dapat mencapai wilayah AS. Sejumlah pakar senjata mengatakan ICBM milik 'Negara Juche' itu kemungkinan dapat mencapai New York, AS. Dalam menanggapi aksi Korut, 'Negeri Paman Sam' melakukan manuver dengan menerbangkan pesawat pengebom strategis B-1B ke kawasan Semenanjung Korea pada Sabtu (29/7).

Tak hanya itu, pada Minggu (30/7), angkatan bersenjata AS langsung menguji coba kemampuan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Terkait dengan aksi militer Korut, Haley meminta Tiongkok, Jepang, dan Korsel untuk semakin menekan Pyongyang. "Sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB tambahan tidak secara signifikan meningkatkan tekanan internasional terhadap Korut. Tidak ada nilainya," tutur Haley. "Pada akhirnya Tiongkok harus memutuskan bersedia mengambil langkah vital. Waktu berbicara telah berakhir," ucap Haley yang menegaskan AS menolak berdialog dengan Korut.

Para analis mengatakan komentar itu mengindikasikan Washington kehabisan kesabaran dengan pendekatan diplomatik. AS kemungkinan tengah mempertimbangkan untuk mengambil kebijakan intervensi militer terhadap Pyongyang. "Tes (rudal) ICBM terbaru menimbulkan ancaman nyata bagi keamanan nasional AS," kata Direktur Studi Militer di Universitas Dongyang, Korsel, Jeung Young-tae.

"Sekarang AS tidak akan membahas negosiasi, yang hanya membantu Pyongyang mendapatkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan program senjatanya," lanjut Jeung. Sebelumnya, Trump menilai Tiongkok, sebagai sekutu ekonomi utama Korut, tidak melakukan tindakan apa pun dalam mendesak Korut menghentikan uji coba senjata nuklir.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya