Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump berang terhadap Tiongkok. Pada Sabtu (29/7) waktu setempat dia menuduh Tiongkok tidak berbuat apa pun kepada sekutunya, Korea Utara (Korut), yang kembali menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Jumat (28/7). Melalui media sosial Twitter, Presiden 'Negeri Paman Sam' mengkritik Beijing dengan menghubungkan antara ketegangan perdagangan yang dihadapi Tiongkok-AS dan kebijakan politik terhadap Korut.
"Saya sangat kecewa dengan Tiongkok. Pemimpin bodoh terdahulu kami telah mengizinkan mereka untuk menghasilkan ratusan miliar dolar AS setahun dalam perdagangan, tetapi mereka tidak melakukan apa pun untuk kami terhadap Korut, hanya berbicara," kicau Trump. 'Kami tidak akan membiarkan hal ini berlanjut lagi. Sebenarnya Tiongkok dapat menyelesaikan masalah ini dengan mudah!' tulis Trump tanpa menyebut siapa yang dimaksud dengan pemimpin bodoh AS yang sebelumnya.
Trump mengungkapkan kekecewaan terhadap Beijing dalam menghadapi pemimpin Korut Kim Jong-un. AS berulang kali meminta Tiongkok untuk menekan dan mengendalikan 'Negeri Juche' tersebut. Presiden Tiongkok Xi Jinping memang berjanji untuk menekan Korut. Namun, dia menegaskan dialog ialah satu-satunya jalan untuk maju mengatasi situasi yang memanas di Semenanjung Korea. Di lain pihak, Kim Jong-un mengatakan negaranya telah mampu meluncurkan rudal balistik ICBM kedua yang dapat menjangkau wilayah AS. Dengan mengabaikan kecaman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kim terus mendorong negaranya mengembangkan rudal ba-listik ICBM.
Pamer kekuatan
Bersamaan dengan lontaran kecaman oleh Trump, AS memamerkan kekuatan militer. Pesawat pengebom canggih dan strategis milik AS bermanuver dengan terbang di atas kawasan Semenanjung Korea. Pesawat pengebom jenis B-1B AS itu terbang dengan dikawal sejumlah jet tempur milik angkatan udara dua negara sekutunya, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, dalam misi bilateral 10 jam. Ketiga negara menggelar latihan mencegat dan formasi menembak. "Korut tetap merupakan ancaman yang paling mendesak bagi stabilitas kawasan," ujar Jenderal Terrence O'Shaughnessy, Komandan Angkatan Udara AS di wilayah Pasifik, dalam sebuah pernyataan.
"Jika dipanggil, kami siap untuk merespons (serangan) dengan cepat, mematikan, dan kekuatan yang luar biasa pada satu waktu dan tempat yang kami pilih," tambah O'Shaughnessy. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Fumio Kishida mengatakan pihaknya telah mengadakan pembica-raan telepon dengan Menlu AS Rex Tillerson yang menyetujui perlunya kesiagaan penuh menghadapi ancaman dan serangan dari Korut. "Kami memastikan bahwa kami akan bekerja sama dalam mengadopsi resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru, termasuk beberapa kebijakan, sertra bekerja sama dengan Tiongkok dan Rusia," ujar Kishida.
Sekutu AS lainnya, Korea Selatan, mengatakan uji coba terbaru tersebut telah mendorong percepatan penyebaran untuk menempatkan sistem pertahanan udara antirudal (THAAD) dari AS. Dengan THAAD, militer Korsel dapat menjatuhkan rudal Korut sebelum mengenai sasaran. Namun, Tiong-kok menolak THAAD yang dinilai turut mengancam keamanan wilayah mereka. (AFP/Ihs/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved