Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Australia Gagalkan Rencana Teroris Jatuhkan Pesawat

Irene Harty
30/7/2017 17:48
Australia Gagalkan Rencana Teroris Jatuhkan Pesawat
(AP Photo Rod McGuirk)

AUSTRALIA berhasil menggagalkan rencana teroris untuk menjatuhkan sebuah pesawat terbang dengan peledak yang diimprovisasi pada Minggu (30/7). Empat orang tersangka serangan diamankan dalam penggerebekan empat kawasan tempat tinggal di Sydney pada Sabtu (29/7) kemarin.

The Seven Network mengungkapkan penggerebekan dilakukan oleh 40 petugas antihuruhara ke sebuah rumah bertingkat di pinggiran Kota Surry Hills.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengatakan, rencana itu tampak rumit ketimbang dilakukan secara individu karena keamanan ditingkatkan di bandara utama domestik dan internasional di seluruh negeri.

"Saya dapat melaporkan bahwa tadi malam telah terjadi operasi gabungan utama kontraterorisme untuk mengganggu rencana teroris menjatuhkan pesawat terbang," kata Turnbull.

"Ancaman terorisme sangat nyata, operasi gangguan, usaha semalam sangat efektif tapi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

Pemerintah tidak memberi spesifikasi atas rencana teroris itu, melibatkan penerbangan domestik atau internasional. Harian Sydney Daily Telegraph melaporkan rute lokal menjadi target.

Komisaris Polisi Federal Australia, Andrew Colvin, menggambarkan rencana itu terinspirasi (kelompok radikal) Islamis.

"Kami percaya itu adalah terorisme yang terinspirasi Islam. Pastinya apa yang ada di balik ini adalah sesuatu yang perlu kita selidiki sepenuhnya," katanya.

Colvin menambahkan, otoritas setempat menerima informasi tepercaya dari agen mitra tentang klaim itu tapi belum menjelaskan lebih jauh tentang keberadaan para tersangka dalam daftar pengawasan.

"Akhir-akhir ini, penegak hukum telah menyadari informasi tentang beberapa orang di Sydney yang berencana melakukan serangan teroris dengan menggunakan IED (perangkat peledak improvisasi)," katanya.

Australian Broadcasting Corporation mengatakan polisi menemukan barang-barang yang dapat digunakan untuk membuat bom rakitan. Otoritas meyakini perangkat itu akan diseludupkan ke pesawat sebelum diledakkan.

Namun, polisi belum memiliki banyak informasi mengenai serangan, lokasi, atau waktu tertentu. Colvin mengatakan penyelidikan tersebut akan sangat panjang dan lama.

"Namun, kami sedang menyelidiki informasi yang mengindikasikan bahwa industri penerbangan berpotensi menjadi sasaran serangan tersebut," sahutnya.

Australia mengamankan bandara dengan meminta penumpang rute domestik untuk datang setidaknya dua jam lebih awal dan tiga jam lebih awal untuk penumpang rute internasional. Hal itu bertujuan membatasi bagasi mereka.

"Australia memiliki perlindungan yang sangat kuat di bandara, perubahan ini membuat mereka semakin kuat," kata Maskapai Australia Qantas. Airline Virgin Australia menekankan tindakan itu hanya pencegahan dan penumpang tidak perlu khawatir.

Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan, mencatat 12 serangan berhasil dicegah dalam beberapa tahun terakhir dan 70 orang ditahan.

"Ancaman utama masih tetap aktor tunggal, tapi kemampuan akan plot dan serangan canggih masih ada dan menjadi ancaman nyata," tandas Keenan. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya