Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kuartet Antiteror Rilis Daftar Baru

HAUFAN HASYIM SALENGKE [email protected]
26/7/2017 06:45
Kuartet Antiteror Rilis Daftar Baru
(Sumber Gulf News)

EMPAT kekuatan utama Teluk--Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain mengumumkan 18 organisasi dan individu baru yang dicurigai terkait ekstremisme yang mereka sebut memiliki hubungan dengan rival di kawasan, Qatar. Delapan belas nama yang dimasukkan ke daftar teroris itu terdiri dari sembilan entitas dan sembilan individu. Langkah keempat negara Arab itu muncul meskipun harus menghadapi tekanan internasional yang meningkat karena memblokade Qatar. “Sembilan organisasi amal dan media serta sembilan individu yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan otoritas Qatar ialah ‘teroris’,” kata sebuah pernyataan bersama keempat negara yang dilansir Saudi Press Agency.

“Kami mengharapkan Qatar mengambil langkah tegas dan mengadili kelompok teroris dan orang-orang itu,” imbuh pernyataan tersebut. Keempat negara, yang dikenal sebagai Kuartet Antiterorisme (ATQ), mengatakan tiga warga Qatar dan satu-satunya warga Kuwait dalam daftar tambahan itu telah terlibat dalam kampanye penggalangan dana untuk mendukung Front Al-Nusra dan milisi lainnya di Suriah. Daftar itu juga mencakup tiga individu Yaman dan tiga organisasi di Yaman yang diduga telah memberikan dukungan kepada Al-Qaeda dan telah melakukan tindakan atas nama jaringan teror tersebut.

“Terutama karena mereka menggunakan dana dari badan amal Qatar yang ditandai sebagai entitas teroris,” ujar pernyataan tersebut. Arab Saudi dan sekutunya mengingatkan bahwa Qatar sebelumnya telah menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan AS untuk menghentikan pendanaan teror dan kemudian mengumumkan bahwa Doha sedang mengamandemen undang-undang supaya proantiterorisme. Meski Undang-Undang Qatar tahun 2004 menentang terorisme, kuartet berdalih individu dan kelompok terorisme yang mereka soroti telah memperluas kehadiran dan aktivitas mereka di dan melalui Doha.

Daftar tuntutan
Sebelumnya, 8 Juni lalu, kekuatan ATQ merilis daftar panjang 59 individu dan 12 entitas berafi liasi ke Qatar yang digambarkan sebagai ‘pendukung teroris’. Kuartet awalnya membuat 13 daftar tuntutan, yang kemudian ditolak Qatar. Pekan lalu, kelompok tersebut menuntut komitmen Doha agar melaksanakan enam prinsip dalam memerangi ekstremisme dan terorisme. Tuntutan itu termasuk meminta Doha memutuskan hubungan dengan kelompok Ikhwanul Muslimin— yang telah dimasukkan ke daftar hitam sebagai ‘kelompok teror’ oleh keempat pemerintah meskipun bukan oleh masyarakat internasional.

Mereka juga menuntut agar kantor berita raksasa Al-Jazeera dan sebuah pangkalan militer Turki ditutup serta menurunkan level kerja sama dengan rival utama Arab Saudi, Iran. Kuartet mendesak Qatar untuk duduk menegosiasikan rencana dengan langkah-langkah spesifik untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut--sebuah langkah yang dapat membuka jalan bagi penyelesaian awal krisis Teluk.

Meski kian ditekan, Qatar tidak beringsut dari posisi awal dan menolak meminta maaf. Doha berkukuh tidak bersalah dan mengatakan tidak akan pernah mengamini perintah yang akan menghina kedaulatannya sebagai sebuah negara. (AFP/Gulf New//I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya