Bandara Changi Perkenalkan Terminal Baru

Anastasia Arvirianty
25/7/2017 20:32
Bandara Changi Perkenalkan Terminal Baru
(MI/Anastasia Arvirianty)

GUNA mengatasi pertumbuhan jumlah penumpang setiap tahunnya, Changi Airport Group membangun terminal keempat, yang dijadwalkan beroperasi sebelum akhir 2017. Pengelola bandara terbaik di dunia itu telah memulai konstruksi Terminal 4 (T4) itu sejak 2014 lalu.

General Manager Changi Airport Group, T4 Programme Management Office, Neo Su Yin, menjelaskan T4 dibangun di bagian selatan Bandara Changi dan terdiri dari dua lantai. Terminal itu memiliki tinggi bangunan 25 meter dan luas tanah kurang lebih sebesar 225.000 meter persegi atau setara dengan luas 27 lapangan sepak bola.

Kontrak konstruksi untuk T4 sebesar S$985 juta atau setara Rp9,64 triliun, dan dimenangkan oleh Takenaka Corporation, yang juga terlibat dalam proyek Bandara Changi lainnya termasuk pengembangan Terminal 1 (T1) dan pengerjaan tambahan pada Terminal 2 (T2).

Konstruksi dimulai pada awal 2014 dan diselesaikan hanya dalam waktu tiga tahun. Adapun proyek T4 melibatkan lebih dari 4.000 pekerja pada puncak pengerjaan konstruksi.

"Kami memang sangat mempercepat pembangunan T4 ini agar kenyamanan dan keamanan penumpang tidak terganggu," ujar Neo kepada media saat dijumpai dalam kunjungan media ke T4, di Bandara Changi, Singapura, kemarin.

Meski pengerjaannya cepat, bukan berarti terminal itu tidak aman. Pasalnya, lanjut Neo, saat ini, pihaknya terus melakukan uji coba dan pengecekan secara berkala untuk melihat kemungkinan kesalahan.

"Dalam beberapa waktu ke depan, kami juga akan mulai melakukan uji coba penerbangan yang sesungguhnya di T4," tambahnya.

Adapun, terminal tersebut juga telah mendapatkan sertifikat dan penghargaan dari Green Mark Gold Plus dan Universal Accessibility dari Otoritas Bangunan dan Konstruksi.

Akan ada sembilan maskapai penerbangan akan beroperasi di T4, yakni Air Asia Group (terdiri dari empat maskapai), Cathay Pacific, Cebu Pacific, Korean Air, Spring Airlines dan Vietnam Airlines. Bersama-sama, mereka melayani kurang lebih delapan juta penumpang di Bandara Changi setiap tahunnya.

Selain itu, juga tersedia First dan Business Class Lounge Cathay Pacific dan Blossom Lounge, yang merupakan lounge berbayar dan dikelola oleh SATS dan Plaza Premium, berlokasi di lantai 2M di area transit.

Dari segi ukuran, memang T4 ini hanya berukuran setengah dari Terminal 3. Namun, perencana dan perancang T4 telah merancang dan membangun terminal yang akan memiliki kapasitas 16 juta penumpang setiap tahunnya, atau sejumlah dua per tiga dari Terminal 3.

Dengan hadirnya T4, total kapasitas penanganan Bandara Changi akan bertambah menjadi 82 juta penumpang per tahun. Sehingga, kapasitas terminal Changi akan bertambah untuk mendukung pertumbuhan semua maskapai penerbangan.

Sebagai informasi, Bandara Changi merupakan bandar udara tersibuk keenam di dunia dalam hal trafik internasional. Bandara itu telah melayani 58,7 juta penumpang dari seluruh dunia pada tahun 2016.

Dengan lebih dari 100 maskapai yang menghubungkan 380 kota di seluruh dunia, Bandara Changi menangani sekitar 7.000 penerbangan setiap minggunya, atau sekitar satu penerbangan setiap 90 detik.

Serba otomatis

Di samping itu, terminal baru ini juga menghadirkan pengalaman bepergian baru dengan rancangan butik dan penggunaan teknologi yang inovatif.

T4 akan menjadi terminal pertama di Bandara Changi yang menawarkan Fast and Seamless Travel (FAST) dari awal hingga akhir, untuk penumpang yang akan bepergian.

Dengan penggunaan teknologi secara ekstensif, termasuk peranti lunak pengenal wajah (facial recognition software), FAST mengartikan kembali pengalaman bepergian, meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan produktivitas.

Penumpang dapat menikmati kebebasan dalam melakukan check in sesuai keinginan, tanpa harus menunggu loket dibuka.

Dengan otomatisasi ini, penumpang hanya membutuhkan waktu paling lama setengah dari waktu check in secara manual yang biasanya memakan waktu sekitar 30 menit-45 menit.

Namun, tentu saja hal ini tergantung pada tingkat kefasihan penumpang tersebut, serta tanpa melakukan aktivitas lain selain check in, dan kemudian langsung menuju ke ruang tunggu.

Vice President Changi Airport Group, T4 Programme Management Office Poh Li San, mengatakan T4 dibentuk dengan visi mendefinisikan ulang perjalanan, mendorong batasan dan membangun yang baru.

Melalui konsep inovatif dalam hal operasional dan rancangan terminal, pihaknya ingin menjawab kebutuhan akan kapasitas dan peningkatan efisiensi serta produktivitas petugas.

"Kami ingin untuk menghibur penumpang dengan berbagai fitur ‘wow’ serta menunjukkan budaya lokal dan sejarah arsitektur kami di Zona Heritage. Kami sangat menantikan menyambut masyarakat ke acara Open House pada Agustus nanti, dan menyambut penumpang saat T4 mulai beroperasi pada tahun ini."

Kendati demikian, Neo mengakui, memang untuk di terminal baru ini, tidak disediakan fasilitas Skytrain atau kereta penghubung dari satu terminal ke terminal lain, seperti yang ada di Terminal 1, 2, dan 3. Namun, untuk mengatasi hal tersebut, sebagai gantinya, disediakan bus penghubung dengan jarak waktu setiap 10 menit sekali.

"Sebab, kami memperhitungkan konstruksi untuk pembangunan Terminal 5 kelak, yang nantinya akan menjadi terminal terbesar, dan menggunakan kereta penghubung, baik di atas maupun di bawah tanah," tandas Neo. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya