Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PASUKAN pemerintah Suriah yang didukung Amerika Serikat berhasil menembus benteng kelompok Islamic State (IS) di Raqa, ibu kota de facto kelompok tersebut, untuk pertama kalinya, Selasa (4/7). Lewat Twitter, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk mengalahkan IS, Brett McGurk, kemarin, mengatakan keberhasilan itu menjadi tonggak penting dalam mengusir kelompok IS dari Suriah.
Pernyataan Komando Pusat AS yang mengawasi operasi militer di seluruh Timur Tengah menegaskan koalisi dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) mendapat kemajuan di Raqa yang dibentengi sangat ketat setelah berhasil menembus dua celah kecil di Tembok Rafiqah yang mengelilingi Kota Tua itu. SDF mendapat perlawanan berat karena para pejuang IS menggunakan dinding, ranjau, dan alat peledak modifikasi untuk menghambat laju pasukan Suriah.
“Melakukan serangan udara yang menargetkan dua bagian kecil dinding memungkinkan pasukan koalisi menembus Kota Tua di lokasi yang mereka pilih,” ungkap pernyataan tersebut. Serangan udara itu berhasil mencegah IS untuk menggunakan jebakan, ranjau darat, dan bom mobil bunuh diri. Selain itu, serangan tersebut juga melindungi SDF dan warga sipil serta mempertahankan keutuhan sebagian besar dinding kuno peninggalan abad pertengahan itu.
SDF memasuki Raqa dari selatan pada Minggu (2/7), untuk pertama kalinya. Mereka menyeberangi Sungai Efrat untuk memasuki bagian baru Kota Suriah.
SDF telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memasuki benteng IS dan menembus kota di timur dan barat untuk pertama kalinya bulan lalu. Menurut koalisi, sekitar 2.500 anggota IS menduduki kota tersebut.
IS menyerbu Raqa pada 2014, mengubahnya menjadi model de facto khilafah. Kota itu menjadi lokasi kekejaman terburuk termasuk pembantaian publik. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan masih ada sekitar 100 ribu warga sipil terjebak di kota kuno itu. Kelompok IS menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Keberhasilan menembus benteng IS di Raqa juga dibarengi keberhasilan serupa di Irak. Pasukan AS dan Irak diperkirakan akan mengusir kelompok tersebut dari Mosul, kota tua yang juga menjadi benteng IS sejak 2014, dalam beberapa hari lagi. Pasukan koalisi mengatakan ratusan pasukan IS habis-habisan bertempur untuk mempertahankan wilayah kekuasaan mereka yang hanya tersisa sekitar 1 kilometer persegi. (AFP/Ire/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved