Macron Berharap En Marche Kuasai Parlemen

PRESIDEN terpilih Prancis, Emmanuel Macron, segera mengumumkan ratusan kandidat untuk menjadi anggota parlemen dari partai politiknya, En Marche, dalam memperebutkan kursi parlemen di pemilihan umum (pemilu) parlemen bulan depan. Macron berharap kursi parlemen dikuasai kandidat dari partainya, En Marche.
Dengan dukungan mayoritas parlemen, dia akan mudah mewujudkan kebijakannya yang meliputi reformasi bidang pasar kerja, pensiun, tunjangan pengangguran, dan pendidikan.

Dalam pemilu presiden putaran pertama, calon presiden dari dua partai utama, Partai Republik dan Partai Sosialis, gagal lolos ke putaran kedua. Justru Macron, mantan bankir, dari partai baru En Marche dan tokoh sayap kanan, Marine Le Pen, dari Partai Front Nasional yang lolos ke putaran kedua pilpres Prancis. Jelang pemilihan parlemen, Macron mengatakan setengah kandidat dari Partai En Marche berusia tidak jauh dengan dirinya.

Kandidat dari En Marche akan memperebutkan 577 kursi pada pemilu perlemen pada 11-18 Juni mendatang. Para kandidat dari En Marche yang dikenal sebagai pendatang baru dan telah disetujui komite nominasi akan menghadapi politisi yang berpengalaman dan telah panjang berkarier politik. "Tindakan kedua untuk menata ulang kehidupan politik kami (En Marche) dengan membangun ma-yoritas parlemen dalam pemilihan umum yang dilaksanakan pada Juni mendatang," kata Sekretaris Jenderal En Marche, Richard Ferrand.

Macron, 39, presiden termuda Prancis tersebut berharap separuh kandidat dari En Marche yang dapat memenangi kursi adalah kaum perempuan. Sejauh ini baru 14 nama kandidat dari En Marche yang diketahui. Namun pada Kamis (11/5) siang waktu setempat, sekitar 450 kandidat anggota perleman dari En Marche akan diumumkan. Pengurus En Marche, Jean-Paul Delevoye, menyampaikan hal itu.