Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

50 Demonstran Ditahan

10/5/2017 07:00
50 Demonstran Ditahan
(AFP)

PENGADILAN militer Venezuela memerintahkan penahanan sedikitnya 50 warga sipil yang terlibat dalam demonstrasi massa yang berakhir ricuh dan menimbulkan korban jiwa beberapa waktu lalu terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Alfredo Romero, pengacara LSM Foro Penal (Forum Keadilan Pidana) mengatakan bahwa persidangan militer terhadap para tersangka warga sipil terus terjadi setelah aksi demo tersebut.

"Sejauh ini 75 orang telah dibawa ke pengadilan militer Venezuela, 50 orang masih dalam tahanan," kata Romero yang mewakili warga sipil yang ditahan. Ia menambahkan, sebanyak 40 orang lainnya diperkirakan masih akan disidangkan. Menurut Romero, langkah pengadilan militer menyidangkan warga sipil ialah 'ilegal'.

Pejabat pemerintah masih belum memberi konfi rmasi terkait dengan penangkapan atau pemrosesan warga sipil oleh pengadilan militer tersebut. Adapun 50 orang tersebut ditahan di Negara Bagian Guarico. Luis Almagro, Kepala Organisasi Negara-Negara Amerika, mengecam penahanan itu.

"Sebagian militer Venezuela, sebagian rezim sipil merupakan yang terburuk dalam sebuah kediktatoran," katanya.

"Hakim militer memproses warga sipil yang sama sekali tidak proporsional secara hukum," tegas Almagro, diplomat Uruguay yang memimpin badan koordinasi kebijakan regional yang berbasis di AS tersebut. Terpisah, dalam demonstrasi, Senin (8/5), polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata terhadap ribuan demonstran yang terus memprotes upaya Maduro mereformasi konstitusi.

Bentrokan itu menentang upaya Maduro dalam sebulan terakhir telah menyebabkan 36 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Dalam tuntutannya, para demonstran menyalahkan Maduro karena krisis ekonomi yang menyebabkan kurangnya pasokan pangan di negara kaya minyak tersebut. Bukan hanya itu, Maduro dianggap tidak menjalankan perintah konstitusi karena menolak desakan untuk dilakukan pemilihan umum lebih awal.

Maduro mengatakan bahwa krisis tersebut merupakan konspirasi kapitalis yang didukung AS terhadap pemerintahan sosialisnya yang terpilih. Jajak pendapat swasta yang terbaru menunjukkan bahwa Maduro kini mengalami defi sit kepercayaan rakyat yang mencapai 70%. (AFP/Ths/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik