Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Singh Harus Tinggalkan Istri dan Anaknya

(AFP/Indah Hoesin/I-3)
10/5/2017 01:00
Singh Harus Tinggalkan Istri dan Anaknya
(Ken Steinhardt/The Orange County Register via AP)

UNTUK menghindari penganiayaan, Gurmukh Singh melarikan diri dari negaranya, India. Selanjutnya, pada 1998, Singh masuk ke Amerika Serikat (AS) tanpa via dengan menerobos perbatasan dari Meksiko. Di negara barunya, AS, Singh bekerja sebagai sopir taksi. Ia pun meminang seorang gadis AS pada 2000. Kini pria yang berusia 46 tersebut dikaruniai dua anak perempuan.

Setelah beberapa tahun tinggal di AS, Singh mencoba mengajukan suaka ke otoritas setempat. Upayanya tidak berbuah hasil. Sebaliknya, nasib sial menimpanya. Singh dimasukkan dalam daftar orang asing yang siap dideportasi dari AS. Pada 2012, Singh mencoba kembali untuk mendapat keberuntungan. Dengan status sebagai suami dari warga AS dan dua anak perempuan yang juga berwarga negara AS, ia berharap impiannya untuk mendapat visa tinggal terwujud.

Sayangnya, Singh yang asal Punjab, India, itu ditangkap dan dijebloskan ke penjara selama 5 bulan. Namun, berkat perjuangan sejumlah aktivis HAM yang memberi jaminan, Singh dibebaskan, dan kasusnya memasuki proses banding di pengadilan. Dalam beberapa tahun terakhir, istri Singh mengatakan suaminya kerap didatangi petugas dari Kantor Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) secara reguler. Singh tengah menunggu hasil banding yang menolak dideportasi.

Ternyata dewi fortuna tidak berpihak pada Singh. Pada Senin (8/5) pengadilan banding menolak permintaan Singh yang memohon pembatalan deportasi dari AS.
“Kami benar-benar hancur, ini benar-benar membuat kami terpisah, secara emosional dan fisik,” ujar Manpreet, 18, putri sulung Singh. Manpreet mengatakan ayahnya tidak memiliki catatan kriminal. Bahkan, ayahnya tak pernah lupa membayar pajak.

“Dia (ayahnya) hanya berusaha untuk menjalani kehidupan normal dan memberi makan keluarganya. Melihatnya secara emosional hancur mungkin ialah hal terakhir yang ingin anak mana pun lihat,” ujar Manpreet sambil terisak. “Dia baru saja melihat kami pagi ini dan berkata ‘Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita lagi, maafkan saya dan hati-hati’,” tambah Singh jelang perpisahan dengan istri dan kedua anaknya.

Singh ialah korban dari kebijakan keras terhadap imigran tidak berdokumen yang diterapkan pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump. Lori Haley, juru bicara ICE, mengatakan bahwa Singh diperintahkan untuk ditahan setelah kasusnya ditinjau di semua tingkat sistem hukum AS. “Semua orang yang melanggar undang-undang imigrasi negara kita dapat dikenai hukuman, penahanan, dan jika ditemukan dapat dideportasi dengan perintah terakhir, akan dideportasi dari AS,” ujar Haley yang memperingatkan imigran lain. (AFP/Indah Hoesin/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya