Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

C919 Lakukan Penerbangan Perdana

(AFP/I-2)
06/5/2017 05:30
C919 Lakukan Penerbangan Perdana
(AFP PHOTO / STR / China OUT)

PESAWAT penumpang pertama buatan Tiongkok, Jumat (5/5), sukses melakukan uji coba perdana, menandai tonggak sejarah dalam ambisi negara Asia itu untuk bersaing dengan perusahaan pembuat pesawat terbang dunia lainnya. Pesawat jet C919 yang menampilkan pola putih dengan garis hijau dan biru mengudara setelah lepas landas dari Bandara Internasional Pudong, Shanghai, saat ribuan orang bersorak. Pesawat itu kemudian sukses mendarat sekitar 80 menit.

Dibangun perusahaan penerbangan milik negara Commercial Aircraft Corporation of China (Comac), pesawat itu mewakili satu dekade hasrat pemerintah Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan mereka kepada konsorsium penerbangan asal Eropa Airbus dan raksasa penerbangan Amerika Serikat Boeing. Penerbangan itu merupakan pertanda terbaru dari ambisi dan kemampuan teknis Tiongkok setelah sepekan sebelumnya 'Negeri Tirai Bambu' meluncurkan kapal induk pertama mereka serta mendaratkan pesawat angkasa luar kargo di sebuah stasiun angkasa luar.

Sebelum C919 lepas landas, stasiun televisi pemerintah Tiongkok CCTV melaporkan pesawat itu akan terbang di ketinggian 3.000 meter, sekitar 7.000 meter lebih rendah ketimbang penerbangan normal, dan dalam kecepatan sekitar 300 kilometer per jam. Sejumlah pejabat teras Tiongkok, staf Comac, dan perusahaan rekanan hadir dalam penerbangan perdana yang disiarkan langsung di stasiun televisi pemerintah Tiongkok.

Tiongkok telah bermimpi untuk membangun pesawat penumpang sendiri sejak 1970-an ketika mereka membangun pesawat Y-10 yang akhirnya dipandang tidak layak sehingga akhirnya tidak dipergunakan. Presiden Tiongkok Xi Jinping mendukung penuh proyek pembangunan pesawat tersebut dengan mengunjungi Comac bahkan sejak sebelum dia menjabat pada 2013.

Penerbangan perdana pesawat itu seharusnya digelar pada tahun lalu tetapi ditunda hingga saat ini. Seruan Xi untuk pembangunan pesawat komersial terpampang jelas di dinding fasilitas produksi Comac. "Percepat pembangunan perusahaan penerbangan papan atas dunia dan terus memberi kontribusi dalam industri penerbangan."
Tiongkok ialah medan perang besar bagi Boeing dan Airbus dengan industri pariwisata negara Asia itu diperkirakan akan melewati AS pada 2024 menurut laporan International Air Transport Association. Airbus dan Boeing memperkirakan maskapai penerbangan Tiongkok akan membutuhkan antara 6.000 dan 6.800 pesawat dengan harga total sekitar US$1 triliun.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya