Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PARA mahasiswa Venezuela melanjutkan aksi protes terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro Kamis (4/5).
Bentrok antara para mahasiswa yang bergabung warga dan aparat pun tidak terhindari. Jumlah korban tewas akibat bentrok unjuk rasa terus bertambah menjadi 32 orang.
Pemimpin unjuk rasa mahasiswa Daniel Ascanio dari Universitas Simon Bolivar mengatakan para mahasiswa menggelar unjuk rasa secara serentak di seluruh wilayah Venezuela. Mereka menuntut penerapan demokrasi dan kebebasan.
“Kami akan bergabung dengan serikat pekerja, para ibu rumah tangga, dan anggota parlemen. Semua elemen masyarakat akan bergerak untuk mengirim pesan ke Maduro,” kata Ascanio.
Unjuk rasa yang diwarnai kekerasan telah terjadi sejak sebulan terakhir. Unjuk rasa tersebut sebagai ungkapan menolak Presiden Nicolas Maduro yang berencana merombak konstitusi.
Perombakan konstitusi dinilai sebagai upaya Maduro tetap memegang pemerintahan. Selama ini Maduro yang tidak dapat mengatasi kelangkaan pangan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar telah didesak untuk segera mengundurkan diri.
Terkait rencana merombak konstitusi, Maduro membela diri. “Saya mengadakan pertemuan majelis konstituen rakyat nasional dengan keterlibatan mendalam sehingga masyarakat kita... dengan suara mereka dapat menentukan takdir tanah air kita,” kata Maduro.
Dalam unjuk rasa sehari sebelumnya, aparat keamanan menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk membubarkan para demonstran di dearah timur Caracas.
Pihak kejaksaan memberi penjelasan kenapa aparat keamanan menggunakan tindakan keras terhadap para demostran.
Pejabat pemerintah setempat menjelaskan aparat keamanan hanya membela diri karena para demonstran melempari mereka dengan bebatuan dan bom molotov.
Dalam bentrok antara aparat keamanan dan demonstran, lebih dari 300 orang dilaporkan mengalami luka. Sementara itu, kemarin, seorang pemuda berusia 18 tahun tewas tertembus peluru yang diduga dari aparat keamanan.
Di sisi lain, sebuah lembaga survei melakukan jajak pendapat. Hasil survei menunjukkan lebih dari 70% warga tidak menginginkan lagi Maduro menjadi presiden Venezuela. (AFP/Ire/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved