Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

AS Minta Korsel Bayar THAAD

Indah Hoesin
29/4/2017 07:40
AS Minta Korsel Bayar THAAD
(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis (27/4) waktu setempat, meminta negara sekutunya, Korea Selatan (Korsel), membayar sekitar US$1 miliar untuk sistem pertahanan antirudal milik 'Paman Sam' yang ditempatkan di Korsel.

Bagian pertama sistem pertahanan antirudal atau terminal high altitude area defense (THAAD) itu telah ditempatkan di lahan bekas lapangan golf di Korsel. Sebelumnya THAAD direncanakan ditempatkan di lahan milik perusahaan ritel Lotte, tetapi batal.

Penempatan THAAD tersebut bersamaan dengan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea setelah Korea Utara (Korut) melakukan uji coba nuklir dan meluncurkan rudal balistiknya.

Pejabat tinggi AS mengatakan THAAD yang ditempatkan untuk mengantisipasi ancaman Pyongyang itu akan beroperasi dan siap disiagakan dalam beberapa hari ke depan.

"Saya memberi tahu Korsel. Ini akan sesuai jika mereka membayarnya. Ini ialah sistem bernilai miliaran dolar AS. Ini fenomenal, menembak rudal langsung di langit," ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

"Kami (AS) akan melindungi mereka (Korsel). Namun, mereka seharusnya membayar untuk itu dan mereka mengerti itu," ujar Trump kepada negara sektunya tersebut.

Tolak membayar

Saat menanggapi permintaan dari Washington untuk membayar THAAD, Seoul menyatakan penolakannya.

"Tidak ada perubahan pada posisi dasar di bawah Status Perjanjian Pasukan yang mengatur kehadiran militer AS," jelas Kementerian Pertahanan Korsel dalam sebuah pernyaataan kemarin.

"Korsel akan menyediakan tempat dan infrastruktur THAAD sementara AS akan membayar untuk penempat-an dan operasinya," tambah Kementerian Pertahanan Korsel.

Setelah pernyataan Trump, sejumlah komentar miring yang ditujukan kepada presiden 'Negeri Paman Sam' bermunculan di Twitter.

"Jadi, dia (Trump) ingin memulai perang dengan Korut dan dia ingin Korsel membayar untuk itu," tulis salah satu pengguna Twitter.

Korsel-AS telah menjadi aliansi dan sekutu keamanan sejak Perang Korea 1950-1953.

Sejak Korea terpecah menjadi dua, lebih dari 28 ribu tentara AS ditempatkan di wilayah Korsel.

Penempatan THAAD terjadi setelah ketegangan tinggi terjadi di Semenanjung Korea akibat serangkaian peluncuran rudal dan uji coba senjata nuklir oleh 'Negeri Juche' yang dikecam AS, Korsel, Jepang, dan negara sekutu AS lainnya.

Trump telah meminta Presiden Tiongkok Xi Jinping menekan Pyongyang untuk memenuhi program denuklirisasi.

AS meyakini bahwa Tiongkok sebagai sekutu Korut akan dapat membujuk Pyongyang memenuhi keinginan AS.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Rex Tillerson akan memimpin pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) pada Jumat (28/4) waktu setempat.

Pertemuan tersebut akan dihadiri Menlu Tiongkok Wang Yi untuk menekan secara lebih tegas kepada Korut agar mematuhi resolusi PBB dan tidak melakukan uji coba nuklir.

Pada jumpa pers di Jakarta, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhail Y Galuzin kemarin, meminta AS dan sekutunya serta Korut harus saling menahan diri.
(AFP/CNN/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya