Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PADA 4 Februari 2016, blok ekonomi Trans-Pacific Partnership (TTP) dibentuk. TTP yang dipimpin dan digagas Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kala itu beranggotakan 12 negara, tapi minus Tiongkok.
Sejumlah analis menduga TTP sengaja dibentuk untuk menjegal ekspansi ekonomi Tiongkok yang massif.
Sayangnya, kekalahan kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dari dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November lalu telah membuat langkah blok ekonomi itu terhenti. Sesuai dengan janji kampanyenya, Donald Trump yang terpilih sebagai presiden 'Negeri Paman Sam' membubarkan TTP.
Blok ekonomi pimpinan AS yang dibentuk Obama itu bubar pada 23 Januari 2017 dan kini tinggal kenangan. Ternyata jauh sebelum AS mengucilkan Tiongkok, 'Negeri Tirai Bambu' itu telah membentuk Shanghai Cooperation Organisation (SCO) pada 2001.
Organisasi yang bekerja sama di bidang politik, ekonomi, dan militer tersebut tentu saja beranggotakan negara-negara yang sejalan dengan Tiongkok dan minus AS.
Seiring kian kurang harmonisnya hubungan antara Rusia dan AS, membuat SCO sebagai blok yang penting. Blok kerja sama minus AS dan sekutunya itu dikembangkan lebih luas untuk merangkul negara-negara yang tidak suka dengan sepak terjang politik AS.
Pada Minggu (24/4), Rusia sangat mendukung Iran yang ingin bergabung dengan SCO. Apalagi, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Dewan Keamanan PBB telah mencabut sanksi terhadap Iran terkait program nuklir 'Negeri Para Mullah' itu.
Iran yang sejalan dengan Tiongkok dan Rusia dalam beberapa kebijakan luar negeri menyatakan siap menjadi anggota penuh SCO.
Lavrov menegaskan, Iran menyampaikan kesiapannya pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Dewan SCO di Astana, Kazakhstan, Jumat (21/4).
"Kami berharap pada pertemuan puncak Juni mendatang di Astana, para pemimpin negara-negara kami akan membahas kemungkinan menawarkan prosedur yang mengakui Iran sebagai anggota penuh organisasi," tegas Lavrov.
Blok kerja sama politik, ekonomi, dan militer yang dibentuk 2001 di Kota Shanghai itu beranggotakan Tiongkok, Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Saat ini, Iran hanya sebagai status pengamat di SCO. Namun, setelah pencabutan sanksi oleh PBB, Iran didorong Rusia dan Tiongkok untuk menjadi anggota penuh SCO.
"Kami percaya setelah masalah nuklir Iran selesai dan PBB mencabut sanksi mereka, tidak ada kendala bagi Iran untuk bergabung," ucap Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan SCP di Tashkent pada Juli tahun lalu.
Pada bulan lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengunjungi Moskow dan bertemu Putin. Dua pemimpin tersebut membahas kerja sama ekonomi. Rusia berharap Iran yang sejalan dengan Rusia dalam mendukung Bashar al-Assad segara bergabung ke dalam SCO. (Ruptly/Deri Dahuri/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved