Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Rakyat Prancis Diminta Dukung Capres Macron

26/4/2017 09:00
Rakyat Prancis Diminta Dukung Capres Macron
(Emmanuel Macron Kandidat Presiden Prancis--AFP)

PRESIDEN Prancis Francois Hollande yang segera mengakhiri masa jabatannya meminta warganya untuk tidak memilih calon presiden (capres) Marine Le Pen dan meminta memilih capres Emmanuel Macron pada pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua yang digelar pada 7 Mei mendatang.

Dalam pilpres putaran pertama, Macron dari sayap tengah dan tokoh sayap kanan dari Partai Front Nasional Le Pen meraih suara dua terbesar. Pada putaran pertama, mantan Menteri Ekonomi, Industri, dan Bidang Digital, Macron, mendapatkan dukungan sebanyak 23,75%. Posisi kedua diraih tokoh anti-Uni Eropa, Marine Le Pen, dengan 21,53%.

"Kehadiran kelompok ekstrem kanan pada putaran kedua tentu saja sangat berisiko bagi negara," kata Hollande pada Senin (24/4).

Hollande menegaskan bahwa capres yang terpilih pada putaran kedua akan berpengaruh pada persatuan nasional, keanggotaan Prancis di Uni Eropa (UE), dan peran Prancis di dunia.

Hollande menambahkan, program yang ditawarkan Le Pen banyak mengandung hasutan yang memecah belah rakyat Prancis. "Sekarang Emmanuel Macron ialah sosok yang akan membela nilai persatuan rakyat Prancis pada masa yang penting, masa yang serius bagi Eropa, dunia, dan Prancis," tegasnya.

Di sisi lain, dalam jajak pendapat terbaru, Macron diprediksi untuk memenangi putaran kedua pilpres dengan meraih 61% suara. Macron yang mantan bankir juga mendapat dukungan dari dua capres yang gagal melaju ke putaran kedua, Francois Fillo dan Jean-Luc Melenchon. Sementara itu, sebuah laporan dari kelompok Cyber Security menyebutkan bahwa kampanye politik capres Macron menjadi target serangan dari kelompok peretas Rusia pada bulan lalu.

Kelompok Cyber Security menyebutkan para peretas dari negara Rusia itu menggunakan teknik 'phishing' untuk mencuri data pribadi Macron dan anggota Partai En Marche yang mendukung Macron.

Kelompok peretas yang menamakan diri 'Pawn Storm' yang juga dikenal sebagai APT28 diduga sebagai pelaku peretasan terhadap situs milik Partai Demokrat yang mendukung capres AS, Hillary Clinton, yang berhadapan dengan Donald Trump dari Republik pada pilpres AS pada November lalu.

Aksi peretasan tersebut dicurigai terkait dengan badan keamanan Rusia. Moskow telah dituduh turut mendukung Marine Le Pen agar memenangi pilpres Prancis. Apalagi, Le Pen telah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia. (AFP/BBC/Ths/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya