Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jokowi-Duterte akan Bahas Ekonomi Bilateral

26/4/2017 08:20
Jokowi-Duterte akan Bahas Ekonomi Bilateral
(ANTARA)

INDONESIA dan Filipina akan membahas peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara. Hal itu akan dilakukan kedua kepala negara saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Manila, Jumat (28/4).

Demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (25/4). Jokowi akan menemui Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebelum menghadiri KTT Ke-30 ASEAN, Sabtu (29/4) di Manila.

"Presiden akan didampingi menteri luar negeri. Ini sekaligus menjadi kunjungan balasan atas undangan Duterte yang sebelumnya telah mengunjungi Indonesia pada akhir tahun lalu," kata Arrmanatha.

Di bidang ekonomi, neraca perdagangan Indonesia-Filipina meningkat sekitar 32% antara 2015 dan 2016. Nilai perdagangan yang dibukukan mencapai Rp6,1 miliar pada 2016 atau meningkat jika dibandingkan dengan 2015. Beberapa produk ekspor Indonesia ke Filipina antara lain, batu bara, mobil, suku cadang kendaraan bermotor, dan kopi.

Selain membicarakan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi kedua negara, Jokowi dan Duterte akan membahas peluang untuk mendongkrak ekonomi kawasan. "Isu lainnya yang akan didiskusikan kedua kepala negara ialah meningkatkan kerja sama di bidang pertanian dan implementasi kebijakan di bidang maritim," tambahnya. Seperti diketahui, Indonesia dan Filipina tengah bernegosiasi untuk menyelesaikan persoalan landasan kontinen. Kedua kepala negara berharap hal itu bisa dituntaskan pada tahun ini.

Setelah mengunjungi Filipina, Jokowi akan melanjutkan kunjungan kerja selama dua hari ke Hong Kong. "Tujuan utama kunjungan ke Hong Kong ialah meningkatkan kerja sama ekonomi. Hong Kong merupakan salah satu ekonomi hub di kawasan kita. Karena itu, Indonesia ingin meningkatkan konektivitas dengan Hong Kong," paparnya.

Hal-hal lain yang akan dibahas ialah tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong. Selain itu, Jokowi akan menjajaki kerja sama yang lebih luas di bidang pariwisata.

"Presiden akan memaparkan peluang investasi di Indonesia agar pengusaha Hong Kong tertarik menanamkan modal mereka khususnya di bidang infrastruktur dan insdustri kreatif," tuturnya.

Direncanakan, Indonesia dan Hong Kong meneken dua nota kesepahaman. Pertama ialah terkait dengan kerja sama bisnis dan kedua tentang kerja sama di bidang kebudayaan. Pada 2016, Hong Kong telah berinvestasi US$2,2 miliar dan pada 2015 hanya US$651 juta. (Ihs/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya