Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
EVAKUASI di empat kota di Suriah dilanjutkan pada Rabu (19/4) dengan para pengungsi mendapatkan pengawalan ketat setelah pada akhir pekan lalu terjadi serangkaian pengeboman terhadap para pengungsi yang menewaskan puluhan orang termasuk hampir 70 anak-anak.
Konvoi puluhan bus meninggalkan kota yang dikuasai pemerintah, Fuaa dan Kafraya di Provinsi Idlib, Suriah, dengan membawa 3.000 orang menuju kawasan yang dikuasai pemberontak, Rashidin di dekat Kota Aleppo.
Di waktu yang sama, sebanyak 11 bus yang mengangkut sekitar 300 orang meninggalkan kota yang dikuasai pemberontak, Zabadani, Serghaya, dan Jabal Sharqi di Provinsi Damascus.
Di Rashidin, pengawalan diperketat setelah terjadi serangan bom yang mematikan terhadap warga yang mengungsi pada Sabtu (15/4) yang menewaskan 126 orang, termasuk 68 anak-anak.
Mayoritas korban tewas ialah para pengungsi dari dua kota Syiah serta sejumlah pekerja kemanusiaan serta pemberontak yang mengawal konvoi mereka.
Puluhan korban yang terluka dilarikan ke rumah sakit yang berada di kawasan yang dikuasai pemberontak, sedangkan sisanya dibawa ke Aleppo yang sukses direbut pasukan pemerintah pada akhir tahun lalu.
Pasukan bersenjata berjaga-jaga di Rashidin pada Rabu (19/4) dan memeriksa semua kendaraan yang tiba di kawasan itu.
Sejumlah bus diparkir membentuk setengah lingkaran sebagai barikade di sekitar kawasan yang ditempati pengungsi, termasuk puluhan anak-anak.
Pejuang propemerintah termasuk kelompok yang dievakuasi dari Fuaa dan Kafraya.
Mereka berjaga-jaga di dekat salah satu bus yang diparkir.
Evakuasi itu dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dan perwakilan oposisi yang memastikan warga dan kelompok pemberontak dibawa keluar dari sejumlah area yang berhasil direbut pasukan pemerintah di dekat Damaskus, terutama di Madaya dan Zabadani.
Kesepakatan evakuasi itu dibuat pada bulan lalu dan diprakarsai Qatar, pendukung kelompok oposisi, dan Iran, sekutu pemerintah Suriah.
Namun, implementasi dari kesepakatan itu terus tertunda.
Pada Rabu (19/4), saat evakuasi itu akhirnya selesai dilaksanakan, sebanyak 8.000 orang telah meninggalkan Fuaa dan Kafraya, termasuk para pejuang propemerintah dan warga sipil.
Sebagai pertukaran, sebanyak 2.500 warga sipil dan pasukan pemberontak juga meninggalkan kawasan yang dikuasai pemberontak termasuk Zabadani dan Madaya.
Evakuasi pada Rabu (19/4) menandai akhir dari fase pertama kesepakatan dengan fase kedua dimulai pada Juni mendatang.
PBB mengatakan 4,72 juta warga Suriah berada di daerah-daerah yang sulit dijangkau, termasuk 600 ribu orang yang berada di bawah pengepungan, kebanyakan oleh tentara Suriah, tetapi juga oleh pemberontak atau kelompok Islamic State. (AFP/Ths/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved