GIGI anak yang sehat merupakan aset masa depan. Karena itu,
orangtua perlu sedari dini mengajarkan cara membersihkan gigi yang benar
pada anak. Salah satu langkah yang perlu dilakukan orangtua ialah
memberikan pasta gigi dan sikat gigi yang tepat untuk usia mereka.
Dokter
gigi Ratu Mirah Afifah menjelaskan anak-anak punya kecenderungan untuk
menelan pasta gigi. Oleh karena itu, orangtua perlu memberikan pasta
gigi khusus anak dan mengingatkan agar mereka menggunakan pasta gigi
hanya sebesar biji jagung.
"Anak-anak cukup pakai pasta gigi
hanya sebesar biji jagung. Sesuai dengan anatomi mulutnya masih kecil,
pasta gigi segitu sudah sangat cukup untuk membersihkan giginya,"
ujarnya saat diskusi media terkait peluncuran sikat gigi Pepsodent
Double Care Ultra Sensitive di Jakarta, Kamis (3/12).
Lebih
lanjut, Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever
Indonesia Tbk itu menjelaskan pasta gigi hanya diperuntukkan bagi anak
berusia dua tahun ke atas.
"Balita usia satu hingga dua tahun
jangan dikasih pasta gigi. Lebih dari dua tahun hingga tujuh tahun baru
boleh pakai pasta gigi anak-anak yang rendah fluorida. Di atas tujuh
tahun, anak-anak boleh pakai pasta gigi dewasa sama dengan orangtua,"
ujar dokter gigi yang akrab disapa Mira itu.
Menurutnya,
kandungan zat fluorida pada pasta gigi yang aman untuk anak-anak ialah
tidak melebihi 1000 ppm. Kalau berlebihan, efek sampingnya dapat
menyebabkan fluorosis dental. "Fluorida dalam pasta gigi dengan porsi
yang pas akan membuat gigi kuat. Sebaliknya, kalau terlalu banyak
fluorida malah membuat gigi anak rapuh.
"Mira mengingatkan,
perawatan gigi anak harus dilakukan sejak anak mulai tumbuh gigi. "Saat
bayi sudah tumbuh gigi, cukup bersihkan gigi secara teratur dengan kasa
basah atau sikat gigi karet yang khusus untuk bayi. Setelah usia satu
tahun, mulai kenalkan mereka untuk pegang sikat gigi," ujar dokter gigi
yang akrab disapa Mira itu.
Dalam memilih sikat gigi untuk anak,
lanjutnya, orangtua harus memperhatikan bulu sikatnya. Pilih yang lembut
agar tidak melukai gusi mereka. Selain itu, kepala sikat harus sesuai
dengan bentuk mulut anak.
Dalam mengedukasi anak, orangtua harus
memberikan contoh yang baik. Caranya antara lain dengan cara mengajak
mereka menyikat gigi bersama.
"Agar anak menjadi rajin gosok gigi, jangan hanya menyuruh tapi tidak memberikan contoh.
"Melalui
kegiatan menyikat gigi bersama, orangtua akan lebih mudah mengajarkan
teknik gosok gigi yang tepat. "Pemahaman akan teknik gosok gigi yang
tepat yang akan menjadi penentu kesehatan gigi mereka dalam jangka
panjang. (*/H-3)