Pembayaran Ganti Rugi Korban Crane Diserahkan ke Arab Saudi

SEKRETARIS Jendral Kementerian Agama Nur Syam menyatakan, kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia tidak bisa diintervensi untuk menindaklanjuti pembayaran korban Crane. Menurutnya, pemerintah akan menghormati proses pembayaran korban crane sehingga tidak akan mengungkitnya pada saat kunjungan bilateral nanti.

Menurut dia, berdasarkan informasi proses pembayaran bagi korban dalam tahap pendataan ulang. "Indonesia sendiri sebenarnya tidak ada masalah terhadap pendataan, tapi ini kan korbannya tidak hanya Indonesia, oleh karena itu kita serahkan semuanya kepada pemerintah Arab Saudi," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Senin (27/2).

Menurut dia, semua mekanisme dan waktu pembayaran menjadi hak internal pemerintah Arab Saudi, sehingga Pemerintah Indonesia menjamin tidak akan mengintervensi. Pemerintah Indonesia hanya akan melakukan permohonan terkait pembayaran pada forum informal.

"Itu tentu yang bisa dilakukan Pemerintah saat ini, jadi prinsipnya untuk pembayaran kita serahkan kepada pemerintah Arab Saudi," ucap dia.

Seperti diketahui, musibah robohnya crane dekat Masjidil Haram terjadi pada musim haji dua tahun lalu atau tepatnya 11 September 2015. Dalam musibah itu, ada beberapa warga Indonesia yang menjadi korban. Sebelumnya, Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud menjanjikan kompensasi bagi para korban musibah crane itu sebesar Rp3,5 miliar untuk korban meninggal dan cacat permanen, serta sekitar Rp1,75 miliar bagi korban luka. Namun, hingga kini belum terealisasi. OL-2