Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PAPARAN limbah B3 atau yang mengandung zat berbahaya hingga saat ini masih sulit dihindari. Jangkauan wilayah yang luas akan penyebaran limbah B3 membuat hal tersebut kerap tidak termonitor maksimal. Selain itu, banyaknya limbah asal rumah tangga yang kerap dibuang tanpa pemilahan juga membuat kandungan zat berbahaya lebih mudah tersentuh oleh masyarakat.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Sayono mengatakan, hingga saat ini penanganan dan pengidentifikasian limbah B3 masih menjadi kendala besar untuk dilakukan di Indonesia. Minimnya pusat-pusat penelitian dan laboratorium membuat keterjangkauan identifikasi paparan limbah semakin sulit dilakukan.
"Beberapa sumber limbah B3 sebenarnya justru dari hal yang tidak banyak diperhatikan, misalnya limbah elektronik di rumah tangga," ujar Agus, dalam diskusi di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, kemarin.
Dikatakan Agus, limbah B3 umumnya dapat mengendap dalam jangka waktu yang lama. Minimal 2 bulan pada air dan 6 bulan pada tanah. "Senyawa yang berbahaya tersebut kemudian dapat berpindah tempat dan berdampak buruk pada lingkungan dan manusia," ujar Agus.
Direktur Penyehatan Lingkung-an Kemenkes, Imran Agus Nurali, mengatakan, dampak negatif limbah B3 memang masih sangat rentan terkena di masyarakat, khususnya bagi kaum perempuan dan masyarakat pedalaman yang masih banyak menggunakan air dari aliran sungai atau kali.
Masalah limbah B3, juga dikatakan Imran, tanpa disadari kerap menimbulkan masalah sosial. Misalnya, adanya pemalsuan obat akibat dari pembuangan dan pengelolaan limbah medis yang belum terkontrol dengan baik oleh rumah sakit.
"Itu salah satu contoh lain yang terkait masalah sosial, tapi juga ujungnya berpengaruh pada kesehatan," ujar Imran.
Sementara itu, Direktur Penilai-an Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah non-B3, KLHK, Sinta Saptarina, mengatakan, saat ini di seluruh wilayah Indonesia, terdapat setidaknya 200 jenis limbah B3 yang berasal dari berbagai jenis sisa pembuangan. Baik yang diproduksi secara sengaja atau tidak. (Pro/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved