Menelaah Perubahan Jakarta melalui Bidikan Kamera

SEJAK beberapa tahun terakhir, DKI Jakarta terus mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Hal itu tergambar jelas dari 53 foto yang dipamerkan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, kemarin malam.

Foto-foto itu merupakan hasil karya para pemenang lomba fotografi bertema #JakartaSekarang yang diselenggarakan tim Dari Balik Lensa Media Indonesia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya. "Keren-keren ya. Siapa sangka kalau ini Jakarta," ujarnya saat berkeliling melihat pameran foto tersebut.

Tak jarang ia mengomentari foto-foto yang dipamerkan. Semisal foto yang memperlihatkan kelihaian anak muda bermain papan luncur (skateboard) di arena permainan dan olahraga Kalijodo.

"Tidak mudah bermain papan luncur di atas lintasan yang terbuat dari beton tersebut. Saya pernah coba itu dan sulit. Namun, yang jelas tampak kalau anak itu menikmati."Ia menegaskan pemerintah akan terus berusaha membangun Kota Jakarta agar menjadi lebih baik. Perubahan yang terlihat dari sejumlah foto tersebut paling tidak telah membuktikan komitmen pemerintah selama ini.

Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia, Hariyanto, yang juga salah satu juri lomba fotografi tersebut, mengungkapkan selama periode lomba, pihaknya menerima 4.000-an foto.

"Mayoritas memperlihatkan perubahan Jakarta seperti infrastruktur dan sungai-sungai."Menurutnya, foto-foto itu merepresentasikan perubahan Jakarta ke arah positif. Namun, ada juga beberapa foto yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pemerintah DKI di masa berikutnya.

Gerdie Hutomo Nurhadi, pemenang pertama lomba foto tersebut, juga berharap hal yang sama. "Ke depan Jakarta harus lebih baik. Seperti foto-foto yang lainnya juga, ini bukti kami warga Jakarta peduli dan bangga dengan perubahan Jakarta sekarang," tandasnya.

Gerdie memenangi lomba fotografi tersebut dengan fotonya yang memperlihatkan perubahan signifikan wajah Kalijodo dari yang semula tempat prostitusi disulap menjadi area publik nan menyenangkan. (Mut/H-3)