Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Padang Larang Iklan Rokok Mulai 2018

MI
03/2/2017 11:12
Padang Larang Iklan Rokok Mulai 2018
(Antara)

PEMERINTAH Kota Padang, Sumatra Barat, akan menerapkan pelarangan iklan rokok di ruang publik pada 2018. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya rokok. "Setelah dihitung, pendapatan iklan rokok di Padang hanya sekitar Rp2 miliar per tahun, tapi kerusakan yang ditimbulkan akibat rokok luar biasa. Jadi, kami rencanakan 2018 berlakukan pelarangan iklan rokok," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi, di Padang, kemarin.

Ia menyampaikan hal itu pada workshop dan peluncuran buku Invasi Iklan Rokok tak Terbendung yang diselenggarakan Ruang Anak Dunia Foundation bekerja sama dengan Yayasan Lentera Anak, Gagas, dan FCTC Indonesia.

Mahyeldi menilai selama ini pesan yang disampaikan iklan rokok dipenuhi dengan kebohongan. "Misal ada iklan rokok yang menampilkan pria kekar, sehat, dan terlihat hebat. Apa benar merokok orang akan seperti yang ada dalam iklan itu?," ujarnya.

Pelarangan iklan rokok itu juga menjadi bagian dari persiapan menyambut bonus demografi pada 2045.

"Pada saat itu kepemimpinan bangsa berada di tangan generasi muda saat ini. Jika sejak awal mereka sudah diracuni rokok tentu yang akan tampil orang-orang yang tidak berkualitas," ujar dia.

"Jika ingin menghancurkan suatu bangsa, cara paling mudah ialah dengan merusak generasi muda dan rokok merupakan pintu masuk," lanjut dia.

Mahyeldi mengatakan Padang sudah memiliki Perda Kawasan tanpa Rokok dan akan disempurnakan agar dapat dilaksanakan pada 2018.

Senada, Ketua Ruang Anak Dunia (Ruandu) Foundation, Muharman, mengataka, di masa depan Indonesia akan dipimpin generasi muda yang ada sekarang. Oleh sebab itu, harus ada sikap tegas agar promosi dan sponsor rokok tidak menyasar generasi muda.

Menurutnya, anak-anak yang setiap hari pulang pergi ke sekolah terkena dampak beragam iklan rokok yang terpajang dalam bentuk spanduk, baliho, hingga videotron di jalan dan ruang publik.

"Yang lebih mengkhawatirkan, serbuan iklan yang masif itu akan membuat rokok terkesan menjadi isu yang sepele, terutama bagi anak-anak, sehingga tidak ada lagi kekhawatiran akan bahayanya," lanjut dia. (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya