Bayi Korban Narkoba Kini Sehat

BAYI berumur 5 bulan yang terpapar narkoba jenis sabu dari ibunya, kini dalam kondisi sehat dan negatif narkoba. Demikian juga ibu bayi, SU, 22.

"Khusus bayinya kita awasi secara kontinu dan kita monitor melalui berat badan, gerak gerik, perilaku keaktifan, dan nafsu makannya. Bayi juga diberikan nutrisi yang penting dan diberikan susu formula," kata Vlencia Wilentine, dokter Badan narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah yang menangani kedua pasien narkoba tersebut, kemarin.

Menurutnya, cara menghilangkan sabu pada bayi yang terpapar melalui air susu ibu (ASI) ialah dengan menghentikan pemberian ASI. Selanjutnya, ASI diganti dengan susu formula dan vitamin. Berat badan bayi juga ditimbang berkala, tes urine terus dilakukan hingga negatif narkoba.

Ia juga mengatakan sabu biasanya bertahan dalam urine orang dewasa antara tiga dan empat hari. Demikian juga pada urine bayi. Kini, setelah bayi anak SU tidak lagi diberi ASI, dari beberapa kali tes urine, hasilnya negatif. Sang bayi saat ini juga aktif bergerak, tidak berpenyakit, dan perilakunya stabil selama seminggu dalam pantauan.

Sementara itu, petugas pendamping ibu dan bayi yang ditunjuk Kementerian Sosial, Ami Agustin, mengatakan tugasnya ialah memastikan ibu dan bayi terlindungi sesuai dengan amanat undang-undang dan perlindungan anak. "Jika rumah dan pengasuhan anak tidak kondusif, sang anak bisa kita ambil untuk alternatif pengasuhan. Namun tetap, yang namanya pengasuhan terbaik itu ialah dalam keluarga," ujarnya. (SS/H-2)