Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

3 Harimau Sumatra Lahir di Bukittinggi

MI
29/12/2016 08:45
3 Harimau Sumatra Lahir di Bukittinggi
(Antara)

TAMAN Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, mendapat anggota keluarga baru, yakni tiga anak harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) dan dua macan dahan (Neofelis diardi).

"Kelima satwa tersebut dalam kondisi sehat dan di bawah pengawasan ketat petugas TMSBK," ujar Kepala Bidang TMSBK, Ikbal, di Bukittinggi, kemarin.

Dikatakannya, kelahiran anak harimau sumatra terjadi pada 14 November 2016. Dua ekor berjenis kelamin betina dan satu lagi jantan.

"Kelahiran tiga anak harimau ini berasal dari induk yang sama yang melahirkan pada awal Januari 2016 yakni Sean dan induk jantan Bancah," jelasnya.

Dengan kelahiran tiga anak-an satwa langka itu, saat ini total ada delapan harimau sumatra di TMSBK.

Adapun kelahiran dua anak macan dahan terjadi satu minggu yang lalu. Namun, hingga saat ini petugas di TMSBK belum dapat memeriksa jenis kelamin keduanya karena sang induk sangat protektif terhadap kedua anaknya sehingga sulit didekati.

"Kelahiran macan dahan tergolong istimewa karena biasanya tidak ada yang lahir di penangkaran. Di sini sudah terjadi dua kali kelahiran macan dahan," katanya.

Ia menjelaskan kelima satwa itu akan dibiarkan tumbuh secara alami bersama induk masing-masing. Artinya, petugas tidak akan campur tangan kecuali untuk pemberian obat dan nutrisi tertentu agar menjaga kondisi satwa tetap sehat.

"Berdasarkan pengalaman kelahiran satwa sebelumnya, sekarang kami tidak lagi memberi kesempatan adanya interaksi antara bayi harimau dan pengunjung. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," katanya.

Untuk membantu perawatan setelah kelahiran satwa dilindungi itu, pihaknya memberikan tambahan asupan gizi bagi sang induk, seperti tambahan vitamin dan susu agar kondisi mereka tetap baik.

Sebelumnya, WWF Indonesia menyebut bahwa 100 tahun lalu ada 100 ribu harimau, tetapi pada 2016 ini tinggal 3.871 ekor saja. Artinya, sekitar 90% populasi harimau dunia telah punah. Di antara harimau yang tersisa, 371 ekor di antaranya merupakan spesies harimau sumatra yang berada di Indonesia.

Sama seperti harimau sumatra, macan dahan juga termasuk satwa langka yang keberadaannya dilindungi undang-undang. (YH/Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik