Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Idap Kista dan Mioma, Lakukan Pemeriksaan Berkala

(*/H-3)
21/12/2016 07:20
Idap Kista dan Mioma, Lakukan Pemeriksaan Berkala
(THINKSTOCK)

TUMBUHNYA mioma (benjolan dalam otot rahim) dan kista (benjolan di indung telur/ovarium) merupakan masalah yang cukup sering dialami perempuan. Jika Anda memiliki salah satu atau keduanya, lakukan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangannya, apakah masih dalam kategori aman atau membahayakan. Pesan itu disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Jakarta, Kathleen Juanita Gunawan Soenario.

"Untuk mioma, kebanyakan tidak memberikan gejala mengganggu. Kalaupun ada, paling sering berupa haid yang banyak. Tak mengherankan, kasus mioma yang tidak disadari dan baru ketahuan tanpa sengaja saat menjalani pemeriksaan di dokter mencapai 70%," ujar Kathleen dalam temu media kesehatan di rumah sakit tersebut, Kamis (8/12). Mioma merupakan tumor jinak. Penyebab pasti tumbuhnya mioma dalam otot rahim belum diketahui. Namun, 40% pasien mioma memiliki riwayat keturunan. Pertumbuhan mioma berkaitan erat dengan hormon estrogen. Karena itu, mioma lebih kerap dialami perempuan usia subur saat kadar hormon estrogen tinggi. Ketika perempuan memasuki masa menopause, kadar estrogen menurun drastis, mioma pun bisa mengecil dengan sendirinya.

"Jadi, kalau tidak memberikan gejala mengganggu, mioma hanya perlu diobservasi, diamati melalui pemeriksaan USG setahun sekali," kata Kathleen. Namun, mioma yang tumbuh pada area rahim tertentu dan terus membesar hingga ukuran tertentu dapat menimbulkan gangguan berupa kesulitan untuk hamil, keguguran, nyeri haid, dan nyeri saat berhubungan seksual. Mioma yang berukuan besar juga dapat memberikan tekanan sehingga penderita sering buang air kecil, sulit buang air besar, dan merasa tidak nyaman di bagian perut bawah.

Pada kasus yang demikian, lanjut Kathleen, diperlukan penanganan lebih lanjut. "Jika perkembangan mioma melebihi batas aman dari setengah cm per tahunnya, tentu perlu ditindaklanjuti dengan pemberian obat antihormon atau operasi pengangkatan. Operasi mioma termasuk yang ditanggung BPJS Kesehatan," kata dia.

Kista ovarium
Soal kista ovarium, menurut Kathleen, sama dengan mioma. Benjolan pada indung telur itu juga kerap hadir tanpa menimbulkan gejala. Namun, ada juga penderita yang merasakan gejala berupa nyeri haid, rasa tidak nyaman di perut, gangguan menstruasi, perut memebsar, dan malas makan. Yang perlu diwaspadai saat kista terdeteksi ialah kemungkinan benjolan tersebut merupakan kanker yang bersifat ganas.

"Kista itu isinya cairan. Jadi kalau isinya padat dan ukurannya lebih dari 5 cm itu mungkin kanker. Harus dilakukan pemeriksaan dan tindakan lanjutan," terang Kathleen. Ia pun menganjurkan perempuan untuk melakukan pemeriksaan berkala guna mendeteksi mioma dan kista. "Bagi yang terdeteksi tapi tanpa gejala mengganggu, pemeriksaan rutin juga diperlukan untuk memantau perkembangannya apakah aman-aman saja atau menuju ke bahaya," pungkasnya. (*/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya