Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Agar Produktif, Jangan Lewatkan Sarapan

(*/H-3)
07/12/2016 08:30
Agar Produktif, Jangan Lewatkan Sarapan
(THINKSTOCK)

Mengajak anak bangun pagi untuk kemudian sarapan memang tidak selalu mudah. Seperti yang dialami artis Meisya Siregar dan sang suami, penyanyi Bebi Romeo. Menurut Meisya, kendala kerap terjadi terutama karena sikap malas-malasan si buah hati. "Hampir setiap pagi ada saja 'drama' yang dibikin anak-anak pas dibangunin. Ada yang bilang matanya susah meleklah, ada yang bilang kakinya kesemutanlah," kata Meisya saat hadir dalam puncak kampanye Sarapan Sehat sebelum Jam 9 yang diselenggarakan Energen di Bogor, Jawa Barat, pertengahan bulan lalu.

Kerap kali, 'drama' tersebut membuat Meisya kesal karena ketika anak terlambat bangun, waktu untuk mandi dan sarapan pasti akan berkurang, mengejar jadwal berangkat ke sekolah. Dalam kondisi demikian, Meisya yang tengah hamil anak ketiga memilih menyerahkan urusan ke sang suami. Beruntung, Bebi selalu dapat mengatasinya. "Kalaupun sedang seperti itu aku yang urus anak-anak, termasuk menyiapkan sarapannya, biasanya sereal yang bisa dibikin cepat," tutur penyanyi bersuara khas itu.

Meisya dan Bebi memang berkomitmen membiasakan anak sarapan. Mereka berpendapat, anak-anak butuh sarapan sebagai persiapan menghadapi aktivitas di sekolah. Karena itu, mereka tak pernah bosan apalagi enggan membujuk anak untuk sarapan. Pendapat Meisya dan Bebi itu dibenarkan Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia, Prof Hardinsyah. Menurutnya, sarapan sangat penting untuk menunjang produktivitas, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Ia menjelaskan, sarapan sebaiknya dilakukan sebelum memulai aktivitas rutin di pagi hari. Bagi anak-anak, dilakukan sebelum bersekolah. Bagi orang dewasa, sebelum pergi bekerja yang umumnya dimulai dari pukul 09.00. "Jadi, sebaiknya sarapan sebelum jam 9. Mengapa? Karena berdasarkan penelitian, dalam satu hingga dua jam setelah bangun pagi terjadi penurunan gula darah. Jika hal tersebut dibiarkan dengan tidak memasukkan makanan, konsentrasi akan terganggu, pikiran enggak fokus, perut keroncongan, hingga timbulnya rasa pusing. Produktivitas jelas akan menurun," papar Guru Besar Institut Pertanian Bogor itu.

Selain waktunya harus tepat, menurut Hardinsyah, kandungan gizi menu sarapan juga harus diperhatikan. Ia mengingatkan, menu sarapan harus mampu memasok seperempat dari kebutuhan energi tubuh dalam sehari. Kandungan gizinya harus lengkap, mencakup karbohidrat, lemak, protein, vitamin, serta mineral. "Kalau menu seperti bubur ayam yang banyak dijual itu sepertinya didominasi karbohidrat. Proteinnya kurang karena suwiran ayamnya sedikit, sayurnya juga kurang. Perlu dimodifikasi," sarannya. Ia menambahkan, susu sereal dapat menjadi alternatif yang sehat karena penyiapannya praktis dan memenuhi semua syarat komposisi sarapan sehat.

Edukasi masyarakat
Hardinsyah mengungkapkan bahwa data 2010 menunjukkan 7 dari 10 anak Indonesia tidak cukup sarapan. Namun, dalam kurun tiga tahun terakhir, sebuah survei terkait dengan gizi dan sarapan di sejumlah kota di Pulau Jawa telah menunjukkan arah positif. Terjadi penurunan jumlah kebiasaan tidak sarapan dari angka 60% menjadi 40%. "Harapan kami dalam waktu lima tahun mendatang semakin baik lagi. Di sinilah pentingnya kegiatan seperti kampanye ini untuk menyosialisasikan pentingnya sarapan pada masyarakat luas," katanya.

Mewakili pihak Energen, Marketing Director PT Mayora Indah, Goesnawan, menjelaskan pihaknya untuk turut serta mengedukasi masyarakat, untuk peduli dan membiasakan sarapan sehat. "Sejak 2015 lalu, Energen secara aktif dan berkesinambungan memperlihatkan komitmennya untuk mengatasi kekurangan gizi sarapan dengan menggelar kampanye Sarapan Sehat sebelum Jam 9. Sejauh ini, melalui kampanye itu, kami telah mengedukasi masyarakat Indonesia di 27 kota dengan jumlah lebih dari 160 ribu peserta," ujarnya pada acara yang dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya dan ratusan masyarakat Bogor itu. (*/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya