Melayat ke Rumah Duka, Cak Imin Desak Polisi Ungkap Pembunuh Fauziah
MI/Bay
05/10/2015 00:00
(Antara Foto/Lucky R)
Pihak kepolisian diharapkan cepat dan tangkas mengungkap dan menuntaskan kasus kematian Putri Nur Fauziah (9) yang telah menjadi korban pembunuhan sadis. "Kami berharap pihak kepolisian dengan cepat mengungkap dan menuntaskan kasus kematian Putri Nur Fauziah, korban kekerasan terhadap anak," kata Ketua Umum DPP Partai Kebangkita Bangsa (PKB) H Muhaimin Iskandar saat melayat ke rumah orangtua Putri Nur Fauziah, di Jakarta,Senin (5/10)
Menurut Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, pelajaran yang harus diambil dari kejadian buruk yang menimpa Putri Nur Fauziah adalah, agar setiap individu masyarakat dapat menjadi garda terdepan mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. "Semoga kepergian ananda Putri Nur Fauziah menjadi korban terakhir kekerasan terhadap anak di Indonesia. Saya selaku pribadi dan Ketua Umum PKB mengucapkan belasungkawa dan rasa duka mendalam kepada ibu dan ayah korban serta keluarga. Kita mesti dapat memetik hikmah dan pelajaran berharga dari kasus yang menyakitkan ini," tegasnya melalui rilis kepada pers Senin malam (5/10).
Ia menyatakan sudah selayaknya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memasang kamera CCTV di tempat umum yang sangat rawan terhadap kekerasan, pelecehan serta bullying terhadap anak. "Saya kira wajar dan layak di tempat umum atau kawasan publik yang rawan kekerasan, pelecehan dan bullying terhadap anak di pasang kamera CCTV," usul Cak Imin. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan, sebagai masyarakat beragama yang beradab, bentuk kekerasan apapun terhadap anak tidak dapatnditolerir sedikitpun.
"Kita hidup dalam atmosfir masyarakat beragama yang beradab maka bentuk apapun kekerasan tehadap anak, tidak akan bisa ditolerir sedikitpun dan pelakunya layak dihukum berat dan setimpal," tandasnya. Sementara itu, ayahnda korban, Asep Saipullah (36) dihadapan Cak Imin mengaku terpukul dengan kepergian anaknya yang tidak wajar. Apalagi ia jarang bertemu dengan Fauziah. "Saya bekerja sebagai sopir mobil rental, sering keluar kota. Seminggu paling hanya lima kali ketemu Fauziah," kata Asep. Ia mengaku jarang bertemu Fauziah lantaran hubungannya dengan sang istri sudah tidak harmonis dan telah cerai sejak dua tahun yang lalu. Kendati tidak begitu akrab dengan putri kecilnya, Asep menyatakan anaknya itu tidak memiliki masalah dengan siapapun. Menurutnya, sang anak juga tidak pernah bermain terlalu jauh dari rumah kediamannya.