TIM Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengidentifikasi lima jenazah jemaah haji Indonesia yang wafat dalam insiden Mina, 24 September lalu. Sebelumnya, PPIH telah mengidentifikasi 95 jenazah, terdiri dari 90 jenazah jemaah haji Indonesia dan 5 jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi.
"Dengan diidentifikasinya lima jenazah lagi dari jemaah Indonesia, korban insiden Mina dari jemaah Indonesia yang sudah teridentifikasi ada 100 orang," kata Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat kepada Media Indonesia, kemarin. Ia menyebutkan jenazah yang baru teridentifikasi tersebut ialah tiga jemaah haji dari Jawa Barat, kloter 61 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), kemudian embarkasi Surakarta (SOC 62) dan embarkasi Surabaya (SUB 28) masing-masing satu orang.
Tiga jemaah dari Jawa Barat yang wafat ialah Nandang Suryana Sulaeman (JKS 61) dengan nomor paspor A8406668, Entin Rostini Ikin (JKS 61) dengan nomor paspor A7919217, dan Supardi Harjodikromo Kerta (JKS 61) dengan nomor paspor B0929687. Jemaah embarkasi Surakarta yang wafat ialah Ahmat Khalimim Sambudi (SOC 62) dengan nomor paspor B0877075, serta terakhir dari embarkasi Surabaya yaitu Juri Makri Monadi (SUB 28) dengan nomor paspor B1028070.
Arsyad menyatakan sampai kemarin pukul 08.00 waktu Arab Saudi, atau 12.00 WIB, masih ada 28 jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan mereka. Mereka yang belum kembali dan belum ditemukan itu sebagian besar dari kloter JKS 61 sebanyak 17 orang, BTH 14 (Batam) sebanyak 3 orang, SUB 48 dan SUB 61 (Surabaya) masing-masing 2 orang, serta SOC 62 (Surakarta), SUB 28 (Surabaya), SUB 61 (Surabaya), dan UPGG 10 (Makasar) masing-masing 1 orang.
Jumlah jemaah yang cedera dan masih dirawat di rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi masih ada enam orang. "Dengan begitu, dari 154 orang yang dilaporkan hilang akibat insiden Mina, sampai hari ke-10 (Minggu, 4/10), sudah ditemukan 126 orang, atau 82% dari jemaah yang hilang," pungkasnya.
Agar dipulangkan Secara terpisah, Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mengupayakan jenazah korban insiden Mina bisa dipulangkan ke Tanah Air jika keluarga korban menghendakinya. Ia juga meminta pemerintah tidak terburu-buru mengambil keputusan semua korban dikuburkan di Arab Saudi. "Bagi yang keluarganya rela, silakan dimakamkan di Arab Saudi. Namun, bagi yang menginginkan dibawa pulang, harus diupayakan untuk membawa mereka pulang," kata Saleh, kemarin.
Menurut Saleh, pemulangan jenazah para korban tidaklah sulit jika otoritas Arab Saudi membantu dan memfasilitasi. Apalagi, banyak keluarga korban, terutama anak yatim piatu yang orangtuanya jadi korban, mengharapkan agar korban insiden Mina dimakamkan di Indonesia. "Itu sebabnya penting bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan pembicaraan khusus dengan otoritas Saudi. Bagaimanapun, tragedi ini tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah Arab Saudi," tutupnya.