WAJAH Irwan Julianto atau biasa disapa Wawan masih terlihat muram.
Ia tidak pernah menyangka istrinya yang sama sekali tidak pernah merokok, meninggal dunia pada 2013 justru akibat menghirup asap rokok rekan-rekan sekerjanya.
Menurut Wawan, selama tujuh tahun terakhir sebelum meninggal dunia, istrinya, Dewi Husmawati, bekerja di satu perusahaan.
Suatu ketika ibu dari seorang putri itu divonis menderita kanker paru-paru.
Padahal, selain tidak pernah merokok, di lingkungan keluarganya pun tidak ada perokok.
Dewi, kata Wawan, justru mengidap sakit kanker paru-paru akibat terus menghirup asap rokok di lingkungan tempatnya bekerja.
"Istri saya bukan perokok. Dia justru menghirup asap rokok di tempat kerjanya selama tujuh tahun. Itulah yang menyebabkan dia divonis kanker paru-paru karena menjadi perokok pasif," tuturnya.
Ia menuturkan, selama bekerja, Dewi merasa terganggu oleh rekan-rekannya yang sering merokok di dalam ruang kerja tertutup.
Meskipun Dewi selalu momohon agar rekan-rekan kerjanya tidak merokok di dalam ruangan, tambah Wawan, hal itu terus berlangsung.
Bahkan, setelah Dewi divonis kanker paru-paru pun, kebiasaan tersebut berlanjut sehingga memperburuk kondisi Dewi.
"Istri saya sampai pernah berteriak, 'Apa gue harus meninggal dulu, baru semua berhenti merokok di sini?'" kata Wawan mengutip teriakan Dewi.
Awalnya, Wawan maupun Dewi tidak mengetahui bahwa asap rokok orang lain yang setiap hari terhirup berdampak fatal, hingga membuat Dewi tidak bisa diselamatkan.
Ketika dokter memvonisnya kanker paru-paru, berbagai upaya untuk sembuh melalui jalan medis dan alternatif sudah terlambat dilakukan.
"Memang tidak ada gejalanya. Dia tidak pernah batuk-batuk. Kalau ada gejalanya, tentu dia akan segera keluar dari tempat kerjanya, sebelum memburuk. Karena tidak ada gejalanya, itulah yang membuat kami terlambat," terangnya.
Wawan kini bukan hanya kehilangan istrinya.
laki-laki itu juga juga telah kehilangan harta karena digunakan untuk pengobatan Dewi.
"Saya ampai harus menjual rumah untuk mengobati istri saya," ujar wawan.
Saat ini ia hanya berharap tidak ada lagi korban asap rokok seperti istrinya.