Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pokja AIDS Dibentuk di Tiap Kecamatan

MI
16/11/2016 07:20
Pokja AIDS Dibentuk di Tiap Kecamatan
(Ilustrasi)

KOMISI Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Boyolali membentuk kelompok kerja (pokja) di setiap kecamatan sebagai bentuk keseriusan untuk menanggulangi penyakit mengerikan yang selama 10 tahun terakhir ini telah membunuh 80 pengidapnya di seluruh wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Dengan terbentuknya pokja HIV/AIDS di setiap kecamatan, akan lebih memudahkan memantau dan sekaligus mengambil tindakan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain yang ada di Boyolali.

Sejak 2005 sampai sekarang sudah 80 penderita AIDS yang tersebar di sejumlah kecamatan meninggal, dari jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 310 orang," ungkap Sekretaris KPA Boyolali Titiek Sumartini di Aula Wijaya Pemkab Boyolali, kemarin.

Dijelaskan, mereka yang meninggal dunia karena risiko ODHA dipicu kemalasan memeriksakan diri, dan ketika diketahui, kondisinya sudah sangat lemah. Karena itu, pihaknya berharap orang berisiko ODHA untuk rutin memeriksakan kesehatan ke RSUD Pandanaran Boyolali, Puskesmas I Boyolali, Puskesmas Banyudono I, RSU Andong, RSU Simo, dan Puskesmas Ngemplak.

Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin di fasilitas kesehatan yang ada, mereka bisa bertahan sehat meski dalam lingkungan ODHA.

Lebih dari itu, KPA juga akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar para penderita tidak diisolasikan dari lingkungan. Dengan perlakuan diskriminatif itu, para penderita merasa terkucilkan sehingga berakibat maut.

Sejauh ini, masyarakat masih menganggap HIV/AIDS sebagai penyakit yang mudah menular. "Padahal sebenarnya tidak begitu, mengingat penularan 80% dari hubungan seksual. Jadi tolong jangan dikucilkan," ucap Titiek.

Data KPA Boyolali menunjukkan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS paling tinggi masih ada di Kecamatan Boyolali Kota, sebanyak 29 orang. Diikuti Kecamatan Ampel 25 orang, Mojosongo dan Banyudono ma-sing-masing 19 orang, serta di Kecamatan Selo 2 orang. "Dari jumlah itu, paling tinggi penderitanya ialah pria sebanyak 61% dan 39% kaum perempuan.(WJ/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik