Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Senk Lotta Menyukai Karimunjawa dan Pulau Weh

Retno Hemawati
30/9/2015 00:00
 Senk Lotta Menyukai Karimunjawa dan Pulau Weh
(MI/Retno Hemawati)
MODEL asal Tashkent, Uzbekistan, Lotta Aleksandrovna Senk, 26, jatuh hati pada Indonesia. Dia juga sangat mencintai orang-orang dan alam negeri ini karena berbagai alasan. "Saya suka tinggal di Indonesia karena orang-orangnya sangat ramah, tidak hanya pada saya. Saya juga suka dengan suhu di Indonesia yang hangat karena kalau di Uzbekistan, saat musim dingin, suhunya bisa sampai minus 27 derajat celsius. Saya tidak suka dingin," kata dia. Selain menyukai penduduk Indonesia, ia juga sudah mulai terbiasa mengonsumsi makanan dari berbagai daerah.

"Tapi yang paling saya suka itu masakan Padang, saya suka daging rendang, kikil, dan petai goreng," katanya sambil terbahak saat dijumpai Media Indonesia di acara 3 Years of Splendour Lippo Mall Kemang, Jumat (25/9). Pada acara itu, ia menjadi model catwalk membawakan busana rancangan Ivan Gunawan dan Tri Handoko. Di negara asalnya, Senk telah berprofesi sebagai model yang laris dan pada usia 14 tahun dia memutuskan untuk berkarier di dunia yang sama di Indonesia. Dia mengaku saat ini dia sudah terlatih menggunakan bahasa Indonesia.

"Pada saat bekerja dan bergaul, saya sudah tidak menemukan kesulitan lagi karena kesulitan saya pada awal mula itu pada bahasa. Sekarang sudah lancar. Saya bisa mengerti dan bisa berkomunikasi. Kalau dulu saya sering miskomunikasi," cerita perempuan yang juga menjajal peruntungannya sebagai pemain film dan presenter ini.

Destinasi favorit
Perempuan kelahiran 22 September 1989 ini juga bercerita pernah mengunjungi berbagai pulau di Indonesia. "Hampir semua pulau di Indonesia pernah saya kunjungi dan saya senang sekali. Saya paling suka berkunjung ke Pulau Weh yang terletak di barat laut Pulau Sumatra dan Karimunjawa di Jawa Tengah," kata dia. Mantan istri aktor Fauzi Baadila ini melanjutkan kisahnya saat di Karimunjawa. Di sana, ia sempat tinggal bersama dengan penduduk setempat dan tidak memilih untuk tinggal di penginapan.

Dia berkesempatan untuk makan masakan di rumah penduduk, digigit nyamuk, lintah, monyet, dan juga tidur di lantai. "Sayangnya, akses ke Karimunjawa itu agak sulit, mesti naik feri selama 5 jam," kata dia. Sementara itu, Pulau Weh membuatnya menangis haru. "Saya melihat sunset yang sangat indah di Pulau Weh. Saya sampai menangis dan menyampaikan terima kasih pada Tuhan karena diberi kesempatan untuk melihat pemandangan seindah itu. Saya sampai sempat berpikir kenapa mata saya tidak bisa jadi kamera sehingga saya bisa berbagi pemandangan indah itu untuk orang lain," ucapnya.

Sering traveling dan menikmati keindahan alam Indonesia membuatnya heran dan bertanya-tanya tentang kebiasaan penduduk Indonesia yang lebih suka bepergian ke luar negeri. "Saya tidak tahu kenapa orang-orang Indonesia kalau traveling memilih ke luar negeri. Padahal di Indonesia alamnya indah sekali dan tidak mahal seperti kalau kita ke luar negeri," kata lulusan S-1 London School itu. Dia juga berencana tinggal selamanya di Indonesia. "Saya ingin tinggal selamanya di sini karena merasa tumbuh dewasa, berkarier, kuliah, dan teman-teman saya ada di sini," tutup dia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya