Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Sinar Mas-Pemprov Riau Gelar Pengobatan Gratis di Kampar

MI/Bay
29/9/2015 00:00
Sinar Mas-Pemprov Riau Gelar Pengobatan Gratis di Kampar
(dok)
Sinar Mas bersama pilar usahanya di bidang pulp & kertas, Asia Pulp & Paper (APP), Rumah Sakit Eka Hospital, PT Indah Kiat Pulp & Paper, serta PT Arara Abadi mendukung upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), salah satunya melalui bantuan pemeriksaan dan kesehatan gratis bagi masyarakat terkena dampak kabut asap di provinsi Riau. Posko kesehatan ini dibuka sejak Senin (28/9) sampai dengan beberapa hari kedepan, di desa Kuala, Kabupaten Kampar, Riau.

 Melalui rilis kepada pers menyebutkan bantuan kesehatan Sinar Mas Peduli Asap ini sebelumnya telah terlaksana di 6 titik lokasi terdampak di 3 lokasi provinsi Riau dan juga 3 lokasi provinsi Sumatera Selatan, dimana lebih dari 40 tenaga medis Rumah Sakit Eka Hospital diturunkan, dan sekitar 4.000 orang telah memanfaatkan pemeriksaan dan pengobatan gratis melalui program ini.

"Kami berharap program  ini dapat membantu dan meringankan beban mereka yang terkena dampak dari kabut asap", kata Direktur APP-Sinar Mas Suhendra Wiriadinata melalui rilis tersebut. Sinar Mas peduli asap merupakan bagian dari rangkaian peran aktif perusahaan membantu satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (satgas karhutla) bahu membahu bersama pemerintah daerah, TNI, dan BNPB.

Dukungan pencegahan serta pengendalian Karhutla yang dilakukan APP-Sinar Mas sangat serius, antara lain dukungan berupa 3 unit helicopter sebagai pemantauan dan pemadaman dengan water bombing, memiliki dan menerjunkan secara aktif 2700 personel pemadam kebakaran di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat, serta sejak tahun 2008 membentuk masyarakat peduli api (MPA), dengan melatih, melengkapi, dan memberi  insentif masyarakat sebagai garda terdepan pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan, dimana sejumlah 2500 relawan MPA telah dibina dan tersebar di 159 desa.

"Pencegahan dan penanggulangan kebakaran tidak hanya kami lakukan di areal konsesi kami, tetapi juga kami lakukan pemadaman sampai dengan radius 5 km dari titik terluar areal konsesi." ungkap Suhendra.  Ia menegaskan pihaknya  mendukung setiap upaya pencegahan, pengendalian, serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.  "Dalam memproduksi bubur kertas (pulp) dan kertas, kayu yang merupakan bahan utama kami harus dijaga kelestariannya, oleh karenanya penerapan penyiapan lahan lahan tanpa bakar (zero burning policy) menjadi prioritas sejak awal berdirinya konsesi kami. Selain itu, sejak tahun 2013 kami telah menerapkan kebijakan konservasi hutan (Forest Conservation Policy) yang salah satu komitmennya tidak membuka lahan hutan alam, sehingga tidak mungkin kami melakukan pembakaran hutan," papar Suhendra.
 
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan bencana tahunan yang tidak hanya merugikan negara dan masyarakat tetapi juga bagi pelaku usaha termasuk pemegang konsesi Hutan tanaman industri (HTI) serta industri hilirnya. Kerugian tidak hanya dari sisi lingkungan dan kesehatan tetapi juga dari sisi ekonomi. Bagi pemegang konsesi hutan tanaman industri, diperkirakan kerugian investasi pembangunan HTI yang terbakar berkisar Rp. 16 juta-Rp. 20 juta per hektar, juga kehilangan potensi pendapatan dari penjualan tanaman yang terbakar, terganggunya kegiatan operasional pengelolaan hutan dan pemanenan, dan sampai dengan terganggunya pasokan bahan baku kepada industri hilirnya.  Sebelumnya, APP - Sinar Mas mendapat apresiasi dari BNPB pada April 2014 silam, setelah berperan aktif dalam Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan kabut asap Riau yang dibentuk  Presiden Republik Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya